JAKARTA, HUMAS MKRI - Mahkamah Konstitusi (MK) menerima kunjungan UIN Walisongo dalam rangka studi banding jurnal, pada Kamis (7/11/2024) di Perpustakaan Gedung II MK. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Jefriyanto selaku Kepala Bidang Penelitian dan Pengkajian Perkara MK, dan Olfiziana Tri Hastuti selaku Kepala Subbagian Tata Usaha Pusat Penelitian dan Pengkajian Perkara, dan Pengelolaan Perpustakaan serta pengelola Jurnal Konstitusi yakni Abdul Basid Fuadi, Sharfina Sabila dan Adam Ilyas.
Dalam pertemuan tersebut, Abdul Basid Fuadi mengatakan Jurnal Konstitusi telah terbit seiring dengan usia MK, tepatnya sejak tahun 2004. “Jurnal Konstitusi memantapkan diri menjadi media ilmiah triwulanan yang terbit 4 nomor setiap volumenya yaitu pada Maret, Juni, September dan Desember,” ujar Fuad.
Sejak 2015, sambung Fuad, Jurnal Konstitusi membangun pengelolaan berbasis open journal system melalui www.jurnalkonsitusi.mkri.id. Menurut Fuad, Jurnal Konstitusi berhasil menarik minat peneliti, baik dari dalam maupun luar negeri, yang tertarik untuk mengeksplorasi beragam topik seputar konstitusi dan tata negara di Indonesia. Isu-isu yang diangkat dalam jurnal ini meliputi kajian teoritis hingga aplikatif mengenai pengujian undang-undang (judicial review), pemilihan umum, dan perselisihan hasil pemilu, desentralisasi dan otonomi daerah, hak asasi manusia, serta peran MK dalam menjaga konstitusionalitas hukum.
Dikatakan Fuad, Jurnal Konstitusi juga berperan sebagai jembatan yang menghubungkan institusi peradilan konstitusi dengan kalangan akademik dan masyarakat luas, memperkuat pemahaman publik tentang pentingnya konstitusi dalam kehidupan bernegara. Jurnal Konstitusi berhasil mempertahankan kualitas akademisnya dan bahkan telah terakreditasi oleh SINTA (Science and Technology Index) sebagai jurnal dengan peringkat tinggi di Indonesia.
Selain penerbitan cetak, Jurnal Konstitusi juga diterbitkan secara digital untuk memberikan kemudahan akses bagi pembaca dari berbagai latar belakang. Kehadiran platform digital ini sejalan dengan komitmen MK untuk mempromosikan keterbukaan informasi dan mempermudah masyarakat dalam mengakses literatur akademik berkualitas di bidang hukum konstitusi. Dengan publikasi ini, diharapkan semakin banyak pemikiran kritis dan inovatif yang muncul untuk mendukung pengembangan hukum konstitusi di Indonesia, serta memperkuat posisi MK sebagai penjaga konstitusi dan pelindung hak-hak konstitusional warga negara.
Ia menjelaskan bahwa dalam pengelolaan jurnal, terdapat sejumlah tantangan yang perlu dihadapi. Tantangan tersebut meliputi pemenuhan kewajiban pasca-akreditasi, menjaga kualitas naskah, memastikan substansi naskah sesuai dengan fokus jurnal, serta pencegahan plagiarisme melalui alat seperti Grammarly dan Plagiarism Checker. Selain itu, isu lain yang menjadi perhatian adalah duplikasi, replikasi, publikasi berulang (salami slicing), ketepatan waktu penerbitan, serta manajemen berbasis Open Journal System (OJS). Semua ini memerlukan dukungan dari personalia yang memiliki komitmen tinggi untuk menjaga kualitas jurnal terakreditasi.
Penulis: Utami Argawati.
Editor: N Rosi.