JAKARTA, HUMAS MKRI - Perpustakaan Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) berkunjung ke Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) pada Kamis (21/10/2024). Kunjungan ini diterima oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengkajian, dan Pengelolaan Perpustakaan (Puslitka) Kurniasih Panti Rahayu di Perpustakaan MKRI.
Dia menjelaskan Perpustakaan MK menjadi perpustakaan khusus yang berfungsi sebagai unit pendukung tugas MK untuk memberikan dukungan substantif berupa dukungan referensi dan informasi terhadap hakim konstitusi dalam menerima, memeriksa, dan memutus perkara konstitusi dalam rangka peningkatan kualitas mutu putusan MK. Perpustakaan MK berdiri bersamaan dengan lahirnya MK pada Agustus 2002, tetapi secara operasional menjalankan fungsi perpustakaan dimulai awal 2005.
Selain itu, Perpustakaan MK juga berfungsi untuk menyebarkan informasi hukum dan konstitusi baik tercetak maupun elektronik, sebagai pusat dokumentasi karya-karya ilmiah pegawai MK berupa buku, disertasi, tesis, skripsi, laporan magang, dan sebagainya. Perpustakaan MK juga menjadi pusat sumber belajar dan diskusi bagi pemustaka di lingkungan Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal MK sekaligus pusat layanan publik di bidang hukum dan konstitusi, termasuk bimbingan dan konsultasi mahasiswa magang dan kampus merdeka bidang perpustakaan.
Sejauh ini, Perpustakaan MK memiliki koleksi sebanyak 11.049 judul, 14 konten digital, 23.018 eksemplar, dengan 439 anggota. Sementara kunjungan anggota sudah mencapai 2.906 orang serta non-anggota 893 orang. Perpustakaan MK memiliki rencana pengembangan di antaranya membangun Digital Court Library atau Perpustakaan Peradilan Digital Berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Menurut Kurniasih, Perpustakaan MK perlu didukung dengan sistem dan peralatan teknologi informasi untuk mendukung penyelenggaraan perpustakaan yang berkompetensi tinggi dalam mendukung kinerja MK modern dan berteknologi sesuai dengan visi MK untuk menegakkan konstitusi melalui peradilan yang modern dan terpercaya.
“Saat ini Perpustakaan MK mengadopsi sistem perpustakaan yang dibangun oleh Perpustakaan Nasional yaitu aplikasi INLISLite yang dipayungi dengan Mou, kedepan akan dikembangkan dengan mengintegrasikan sistem internal MK seperti sistem perkara dan teknologi AI dalam penanganan perkara,” tegasnya
Sementara, Kepala Unit Perpustakaan Politeknik Siber dan Sandi Negara Yeni Farida menjelaskan bahwa tujuan kunjungannya adalah untuk sharing pengetahuan terkait pengelolaan perpustakaan, dan layanan yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca pemustaka. “Tujuan kami berkunjung karena ada tim asesor Perpusnas terkait akreditasi yang menyarankan untuk berkunjung ke Perpustakaan MK karena sudah terakreditasi A,” tandasnya.(*)
Penulis: Bayu Wicaksono
Editor: Lulu Anjarsari P.