JAKARTA, HUMAS MKRI – Mahkamah Konstitusi (MK) menyelenggarakan kegiatan "Sharing Knowledge ASN Ber-AKHLAK" di Ruang Delegasi Lantai 4 Gedung MK 1, Selasa (24/09). Acara yang mengundang 204 (dua ratus empat) peserta ini bertujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN guna mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi serta mewujudkan ASN yang profesional, berintegritas, dan melayani masyarakat. Selain berbagi pengetahuan, acara ini juga disertai dengan pengisian survei untuk mengukur pemahaman dan penerapan Core Values ASN Ber-AKHLAK di lingkungan Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi.
Henni Qurratul Aini, Analis Sumber Daya Manusia Aparatur Ahli Madya dari Badan Kepegawaian Negara hadir sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, Henni menekankan pentingnya budaya organisasi dalam membentuk perilaku karyawan.
“Budaya organisasi itu lebih kepada cara kerja dan kebiasaan sehari-hari yang kita bentuk di tempat kerja, sehingga nilai-nilai positif yang kita harapkan dapat tercapai demi keberhasilan organisasi,” ujar Henni.
Henni juga menegaskan bahwa budaya organisasi bukan hanya tentang nilai yang diyakini kebenarannya, melainkan harus ada perubahan perilaku dan mindset. Perilaku individu dan kelompok didasari atas nilai Berakhlak dan menjadi kebiasaan dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari. Harapannya ASN dapat menjadi pegawai yang kolaboratif, kompeten, dan menunjukkan perilaku berintegritas dalam kesehariannya.
“Kita mensosialisasikan berakhlak kita menggaungkan berakhlak itu agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari itu dalam pekerjaan sehari-hari. Bagaimana pegawai itu harus dapat kolaboratif, Bagaimana pegawai tersebut harus kompeten. Nah itu yang kita harapkan kalau ini tidak hanya sekedar berakhlak tapi ada perubahan perilaku dan mindset,” tambahnya.
Dalam upaya memperkuat budaya kerja ASN yang berpedoman pada Core Values ASN Ber-AKHLAK, terdapat beberapa tahapan penting yang dirancang untuk membangun profesionalisme, integritas, dan pelayanan optimal di kalangan ASN. Proses ini terdiri dari enam tahapan utama yang melibatkan internalisasi nilai-nilai, penyelarasan sistem, pengukuran kinerja, hingga penghargaan dan penguatan berkelanjutan.
Tahap pertama adalah Internalisasi, yang diawali dengan kick-off atau launching Core Values ASN Ber-AKHLAK, dilanjutkan dengan penguatan komitmen pimpinan, serta sosialisasi dan internalisasi pemahaman nilai-nilai Ber-AKHLAK kepada seluruh pegawai. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap ASN memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai yang harus dipegang teguh dalam menjalankan tugasnya.
Tahap berikutnya adalah Penyelarasan Sistem, budaya kerja Ber-AKHLAK dimasukkan ke dalam sistem pembelajaran terintegrasi. Selain itu, budaya ini diikat dengan Sistem Pengelolaan Kinerja (SPK), yang kemudian diselaraskan dengan sistem penghargaan, manajemen talenta, dan karier, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih terukur dan transparan.
Tahap ketiga adalah Pengukuran Baseline, yang melibatkan pengukuran Indeks Ber-AKHLAK, Employee Engagement, serta Employer Branding ASN. Sosialisasi hasil survei menjadi bagian penting dalam memberikan gambaran mengenai sejauh mana budaya kerja Ber-AKHLAK telah diinternalisasi dan dipahami oleh seluruh ASN.
Tahap keempat adalah Penyusunan dan Implementasi Agenda Perubahan, di mana roadmap dan rencana aksi disusun, serta pembentukan Tim Budaya Kerja atau Agen Perubahan. Tim ini bertanggung jawab untuk mengawal sosialisasi dan implementasi budaya Ber-AKHLAK dalam kehidupan sehari-hari ASN.
Pemantauan dan Evaluasi menjadi tahapan kelima yang krusial. Dalam tahap ini, dilakukan forum komunikasi berkala oleh Tim Budaya Kerja untuk mengevaluasi pengukuran Indeks BerAKHLAK, Employee Engagement, dan Employer Branding ASN. Pelaporan program sosialisasi, internalisasi, dan aktivasi budaya Ber-AKHLAK juga menjadi bagian dari proses evaluasi ini.
Tahap terakhir adalah Penghargaan dan Apresiasi, di mana pencapaian terhadap budaya BerAKHLAK akan diberikan penghargaan. Penguatan budaya kerja ini merupakan proses berkelanjutan, yang harus terus dikembangkan dan disempurnakan seiring dengan perubahan dan tantangan yang dihadapi oleh ASN.
Dengan kegiatan ini, diharapkan ASN di Mahkamah Konstitusi dapat semakin menghayati dan menerapkan Core Values ASN Ber-AKHLAK sebagai bagian dari upaya mewujudkan pemerintahan yang lebih baik dan akuntabel.(*)
Penulis: Fauzan Febriyan
Editor: Lulu Anjarsari P.