JAKARTA, HUMAS MKRI – Jajaran Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK) melepas pegawai yang memasuki purnatugas. Pegawai tersebut yakni Kepala Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi MK Teguh Wahyudi telah memasuki masa purnabakti. Acara pelepasan digelar secara sederhana di Aula Gedung 3 MK, pada Jumat (26/4/2024).
Sekretaris Jenderal MK Heru Setiawan dalam sambutannya menyampaikan setiap pertemuan pasti ada perpisahan dan hari ini diselenggarakan cara melepas beliau menyelesaikan purnabakti. “Hari ini kita selenggarakan kegiatan melepas beliau menyelesaikan purnabakti yang telah bekerja selama 39 tahun. Pak Teguh ini sekarang pangkatnya 4E. Catatan di hati kita tidak ada luka, tidak melukai orang. Pak Teguh ini seangkatan dengan saya, waktu diterima di MK pada 2006,” ungkap Heru.
Heru menyebut, Teguh dengan kapasitas kompetensinya merestrukturisasi sehingga pegawai yang direkrut dari 2003 dapat diangkat menjadi PNS waktu itu. “Berikutnya, peran Pak Teguh setelah semuanya menjadi PNS melakukan restrukturisasi struktur MK di tahun 2012, Pak Teguh juga mempunyai peran yang luar biasa sampai akhirnya persekjen yang sekarang. Hari ini kita menandai rekan kita, guru sahabat kita tercinta Bapak Teguh Wahyudi sebagaimana kita ketahui bersama Pak Teguh sudah mengabdi di MK cukup lama. Beliau sudah bergabung 2006 sebagai salah satu punggawa kepegawaian di masa-masa MK dibentuk baru dibentuk,” jelasnya.
Menurutnya, ia telah mengabdi sebagai seorang PNS dari tahun 1985 tentu ini bukan menjadi waktu yang sebentar. Setiap hari dalam pengabdiannya menjadi sebuah dedikasi yang berintegritas. Semua dedikasi dan ilmu yang diberikan oleh beliau akan selalu diingat.
Dalam kesempatan ini, Heru meminta para pegawai untuk selalu mendoakan beliau agar penuh keberkahan, kesehatan, dan kebahagiaan dalam masa purnabakti. “Selamat menjalani purnatugas dan selamat berkumpul dengan keluarga terkasih sebagaimana cita-cita kita pada waktunya,”ucapnya.
Ia menegaskan, masa purnatugas ini semoga memberikan warna baru bagi bapak dan keluarga tercinta. “Atas nama keluarga Mahkamah Konstitusi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas semua dedikasi. Pada kesempatan ini pula kami memohon maaf atas segala perbuatan, perkataan yang menyinggung,” imbuh Heru.
Sementara Teguh Wahyudi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan memohon maaf kepada para pegawai apabila selama bekerja melakukan kesalahan baik yang disengaja ataupun tidak. “Mohon maaf sekali lagi, terima kasih kepada Bapak Sekjen dan jajarannya. Semoga ini menjadi kebaikan,” kata Teguh.
Teguh pun berharap para penerusnya di MK mampu bekerja dengan niat ibadah dan kebaikan. Tentu saja untuk bangsa dan negara. “Semoga ked epan dapat bersilaturahmi,” ujar Teguh. (*)
Penulis: Utami Argawati
Editor: Lulu Anjarsari P.