Komandan Resimen Induk Daerah Militer Jakarta Raya (Rindam Jaya) Suko Basuki menegaskan pendidikan dan latihan untuk para CPNS Mahkamah Konstitusi bukanlah militerisasi terhadap masyarakat sipil. Diklat tersebut lebih diarahkan pada memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang bersifat keprajuritan, dalam bentuk pengenalan disiplin, pembentukan mental dan fisik, serta untuk memupuk rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Pembekalan tersebut penting karena rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dimiliki sebagian besar bangsa Indonesia sudah mulai luntur, bahkan hampir terlupakan. Selain itu, diklat juga untuk menajamkan visi dan misi pegawai MK dalam rangka meningkatkan disiplin dan etos kerja yang profesional, sehingga kinerjanya dapat dimaksimalkan.
“Saya berharap diklat ini dapat membentuk rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang tumbuh dalam hati dan jiwa saudara semua. Diklat ini semoga berdampak positif bagi para pesertanya, sekaligus pada tempat saudara bekerja tentunya. Saudara dapat memberikan pengabdian dan karya yang terbaik pada bangsa dan negara melalui bidang pekerjaan saudara,” kata Teguh Waluyo, Wakil Komandan Depo Pendidikan Kejuruan (Dodikjur) Rindam Jaya yang mewakili Suko Basuki dalam Penutupan Diklat bagi CPNS Mahkamah Konstitusi, Sabtu (1/3/2014).
Penutupan diklat tidak dihadiri oleh pejabat teras Mahkamah Konstitusi. Penutupan dilakukan di lapangan terbuka area diklat Rindam Jaya yang dihadiri total 24 CPNS pegawai MK; 17 CPNS perempuan dan 7 CPNS pria. Dodi Haryadi, salah satu peserta diklat selama tiga minggu ini mengatakan diklat sangat berharga bagi dirinya yang baru kali pertama mengikuti model diklat semacam ini. “Saya diajari baris-berbaris, halang-rintang, hingga banyak lagi pelatihan kedisiplinan lain yang pasti sangat bermanfaat ke depannya,” tuturnya.
Sementara Tiara, peserta diklat lainnya, menuturkan betapa berkesannya diklat ini bagi dirinya. “Meskipun saya perempuan, tetapi harus diingat bahwa sebagian besar peserta diklat adalah perempuan. Dan semuanya ternyata cukup kuat secara fisik untuk mengikuti seluruh kegiatan,” katanya.
Teguh Waluyo mengakhiri sambutan penutupan diklat dengan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak: para pembina, pelatih, serta staf pendukung yang telah mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya, sehingga diklat dapat berjalan lancar. Kepada MK, disampaikan terima kasih dan harapan agar ke depan juga makin dapat meningkatkan kerjasama yang lebih konstruktif. (Yazid/mh)