Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva didampingi oleh Sekretaris Jenderal MK Janedjri M. Gaffar melakukan media visit ke redaksi Liputan6.com yang bertempat di Gedung SCTV Tower, Jakarta (20/12).
Kedatangan Ketua MK ini disambut oleh Pemimpin Redaksi Liputan6.com Mohammad Teguh dan Wapemred Iwan Triono. Dalam sambutannya, Teguh menilai kunjungan Ketua MK sebagai hal yang positif untuk mempererat dan mengenal lebih dekat lembaga MK.
Pada kesempatan ini, Hamdan banyak mendapat pertanyaan dari para jurnalis yang hadir tentang peran MK dalam menghadapi Pemilu 2014 mendatang dengan kondisi saat ini yang dirasakan belum stabil. Hamdan menjelaskan bahwa pada Pemilu 2014 diprediksi perkara perselisihan hasil pemilihan umum tidak akan lebih banyak dari Pemilu lalu, yaitu Pemilu 2009. Pertimbangan ini didasari atas jumlah partai politik peserta pemilu pada Pemilu 2014 nanti lebih sedikit dari Pemilu sebelumnya.
“Dalam upaya menghadapi Pemilu 2014 nanti, MK melakukan kegiatan bimbingan teknis kepada partai politik peserta pemilu, KPU, dan Bawaslu. Bahkan MK juga melakukan diklat kepada panitera dan pegawai pranata peradilan MK untuk meningkatkan profesionalitas dan integritas dalam menangani perkara perselisihan hasil Pemilu di MK,” jelas Hamdan.
Dikaitkan tentang Perpu MK, Hamdan mengatakan bahwa MK menghormati segala bentuk keputusan yang telah diambil DPR maupun Presiden. “Apapun keputusan yang diambil oleh DPR, MK sangat menghormati dan akan mematuhi. Masalah kedepannya akan berpotensi diuji ke MK itu kita lihat saja nanti. Karena MK tidak bisa menolak perkara judicial review yang akan diajukan oleh seseorang,” ujar Hamdan.
Sebelumnya, Janedjri menjelaskan kepada redaktur liputan6.com mengenai mekanisme sistem peradilan modern yang selama ini diterapkan MK. Dikatakannya, MK saat ini telah menggunakan sistem peradilan berbasis Court Recording System, yakni sistem risalah persidangan yang mampu mengkonversi rekaman audio menjadi teks percakapan jalannya sidang. Kemudian untuk mempermudah akses dalam menjangkau penyelesaian perkara di daerah, MK telah memiliki Video Confrence yang bekerja sama dengan 42 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. (ddy/mh)