Menyambut hari Ibu yang jatuh pada hari Minggu tanggal 22 Desember mendatang, Mahkamah Konstitusi (MK) melaksanakan upacara Peringatan Hari Ibu, di halaman Gedung MK, Rabu (18/12) pagi. Upacara yang dipimpin Kepala Biro Keuangan Rubiyo ini berjalan dengan hikmat. Rubiyo menyampaikan, upacara Periangatan Hari Ibu ke-85 ini dilaksankan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia yang bersama kaum laki-laki untuk merebut kemerdekaan.
Tekad dan perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi dengan semangat kesatuan dan persatuan Indonesia yang aman, tentram, damai, adil, dan makmur. Sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada 2 Desember 1928, di Yogyakarta, peristiwa ini sebagaimana tonggak sejarah bangsa Indonesia dan diperingati setiap tahun, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Rubiyo juga mengatakan, arti penting lainnya dalam Peringatan Hari Ibu adalah upaya untuk mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan pada seluruh masyarakat bangsa Indonesia, terutama generasi penerus bangsa agar mempertebal tekad dan semangat untuk bersama-sama melanjutkan dan mengisi pembangunan dengan dilandasi persatuan dan kesatuan. “Perempuan dan laki-laki memiliki peran yang jelas di semua bidang, baik di bidang politik, sosial, dan bidang hukum, serta memiliki target yang sama untuk pembangunan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Dalam upara yang bertemakan “Peran Perempuan dan Laki-laki dalam Mewujudkan Demokrasi yang Demokratif dalam Pembangunan Inklusif “, Rubiyo menambahkan, bahwa perlibatan dan peningkatan kaum peran laki-laki dan keluarga dalam pembangunan, juga menjadi bagian yang penting dalam rangka penghapusan segala bentuk diskriminatif dan penindasan kekerasan, serta berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bangsa. “Melalui ketahanan keluarga yang ditanamkan nilai-nilai budi pekerti serta iman dan taqwa, menjadi salah satu pilar untuk menjawab dab mengatasi berbagai masalah,” imbuh Rubiyo.
Sebelum mengakhiri upacara, Rubiyo berpesan dan mengajak semua perempuan untuk ingin terus mampu menjaga sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri, serta meningkatkan kualitas dan kapabilitas (kemampuan). Sehingga bersama kaum laki-laki menjadi kekuatan yang besar dalam membangun bangsa Indonesia. (Panji Erawan/mh)