Ajang silaturahim akbar yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC) pada 9 Juni 2013 lalu dituding telah menjadi ajang kampanye terselubung yang dilakukan oleh petahana Bupati Bogor Rahmat Yasin untuk memenangkan dirinya. Acara yang dihadiri para RT/RT dan jajaran Linmas juga turut disisipi pembagian batik berlogo Kabupaten Bogor.
Saksi Pemohon yang bernama Asmana menuturkan, ia dan seluruh peserta yang hadir ikut menerima batik berwarna hijau yang berlogo Kab. Bogor tersebut. Sementara saksi Pemohon lain, Kartini dan Sugiarta menjelaskan terkait adanya pemberian doorprize oleh petugas KPPS di sejumlah TPS, diantaranya pada TPS 27, tempat Kartini mencoblos menggunakan hak pilihnya.
Hanya menghadirkan tiga orang saksi fakta, kuasa hukum Alex Sandi Ridwan-Husen Habib Hengky Tarnando, Tumpal Sianturi menyesalkan sulitnya membawa saksi fakta ke muka persidangan di MK “Semua jajaran PNS yang seharusnya menjadi saksi kami, tidak ada yang berani tampil. Semua takut dimutasikan,” keluh Tumpal.
Tidak Ada Pesan
Dilain pihak, tim sukses Rachmat Yasin menolak tudingan telah melakukan kecurangan dengan menggiring pilihan massa saat diselenggarakannya pertemuan di SICC. Salah satu saksi Rahmat Yasin, Dadang Suntana mengatakan, pertemuan SICC merupakan pertemuan regular yang digelar setiap tahunnya. Pihaknya menegaskan, tidak ada pesan dari Bupati pada masyarakat untuk memenangkan dirinya. “Bupati sama sekali tidak menyampaikan pesan apapun,” ujar Dadang.
Sementara saksi lain, Muhammad Pribadi mengatakan, pemberian doorprize merupakan inisiatif para petugas KPPS yang dananya dikumpulkan secara swadaya, demi mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk mendukung Pemilukada. “Dananya berasal dari swadaya petugas KPPS,” tukas Pribadi.
MK akan menjadwalkan sidang pembacaan putusan setelah seluruh pihak memasukkan kesimpulan langsung ke Kepaniteraan MK. (Julie/mh)