Segenap pegawai dari Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK) melaksanakan upacara bendera untuk memeringati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-105, di halaman gedung MK, Senin (20/05/2013). Bertindak sebagai pembina upacara adalah Kepala Pusat Penelitian dan Pengkajian Perkara, Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Kapus P4TIK), Noor Sidharta.
Noor Sidharta membacakan pidato Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, bahwa generasi penerus bangsa diajak untuk meneladani semangat, kesabaran dan keberanian para pendiri bangsa yang berjuang tanpa pamrih, mengedepankan dialog yang konstruktif bagi pemecahan persoalan bangsa yang dihadapi kala itu.
“Nilai tersebut masih relevan sepanjang masa, yaitu membangun dan memelihara kebersamaan dan persatuan, para pemuda berhimpun berorganisasi tanpa menonjolkan semangat kedaerahan,” ujar Noor Sidharta. Menurutnya, perjuangan bangsa Indonesia belumlah berakhir, karena perjuangan ini adalah abadi untuk menuju Indonesia maju dan modern, Indonesia yang berkeadilan sejahtera, berdemokrasi serta bermartabat.
Lebih lanjut dalam pidato yang dibacakannya,tantangan yang dihadapi bangsa bukan lagi penjajahan, melainkan berwujud globalisasi yang penuh persaingan antarbangsa. Kompetisi di era globalisasi dapat dapat dihadapi oleh bangsa Indonesia dengan melecut nilai kebersamaan sebagai bangsa, dengan menggelorakan rasa bangga dan cinta terhadap tanah air. Dikatakan lagi, generasi muda harus mampu menjadi pejuang dan petarung bagi kejayaan bangsa, karena sesungguhnya kita semua mewarisi jantung dan darah para pejuang yang gagah berani menghadapi penjajah.
“Tidak ada bangsa yang akan maju tanpa perjuangan keras, tidak ada bangsa yang akan maju tanpa pengorbanan dan Tuhan tidak akan merubah kondisi suatu bangsa kecuali mereka merubah diri mereka masing-masing,” tukas Noor Sidharta. (Ilham/mh)