Perpustakaan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk kesekian kali mengikuti pameran yang diadakan dalam rangka ulang tahun Perpustakaan Nasional ke-33. Pameran yang melibatkan sejumlah perpustakaan instansi negeri maupun perusahaan swasta itu diselenggarakan pada 13-17 Mei 2013 dengan mengusung tema “Perpustakaan Sahabat Terbaik Keluarga Indonesia”.
Pemilihan tema itu menurut panitia pameran, didasarkan pada peran keluarga sebagai garda terdepan dalam mengenalkan kegemaran membaca. Proses pengembangan minat dan gemar membaca pada usia belia harus dilakukan secara teratur agar mampu menumbuhkan kebiasaan membaca pada anak.
Dalam pameran tersebut, beragam produk hukum disajikan Perpustakaan MK, mulai dari UUD 1945 berukuran saku, Majalah Konstitusi, Website MK, Jurnal Konstitusi dan lainnya. Ternyata animo pengunjung mendatangi stand Perpustakaan MK cukup lumayan. Di antara pengunjung, ada Nestor Rico Tambunan yang dikenal sebagai penulis.
“Dengan adanya stand Perpustakaan MK, setidaknya dapat menambah wawasan mengenai bidang hukum ketatanegaraan,” kata Nestor di sela-sela pengunjung pameran.
Sementara itu pengunjung lainnya, Rani mengaku senang dengan adanya stand Perpustakaan MK. Ia yang sehari-hari menjadi praktisi hukum, merasakan keberadaan stand Perpustakaan MK memiliki arti penting dalam tugasnya. Dengan mendapatkan perkembangan informasi seputar konstitusi, ia dapat memahami dunia hukum secara luas, tidak hanya berupa hukum pidana maupun perdata, tetapi juga hukum tata negara.
Perpustakaan Digital
Kepala Perpustakaan Nasional, Sri Sularsih mengatakan sampai 2012 pengembangan perpustakaan digital telah masuk ke dalam prioritas pembangunan nasional di bidang perpustakaan melalui revitalisasi perpustakaan. Pengembangan digital library telah menjelajah di 33 perpustakaan provinsi dan 15 perpustakaan umum kabupaten maupun kota yang telah dibantu dengan penyediaan hardware, software dan pelatihan perpustakaan digital sebagai mitra jaringan.
Guna menguatkan perpustakaan umum kabupaten dan kota, Perpustakaan Nasional telah menggelontorkan kepada 450 kabupaten dan kota berupa bantuan koleksi siap layan, peralatan komputer dan software aplikasi otomasi perpustakaan. Perpustakaan Nasional juga melakukan pemberian mobil perpustakaan keliling sebanyak 507 unit di tingkat provinsi, kabupaten maupun kota. Di samping itu, Perpustakaan Nasional memberikan bantuan stimulasi kepada daerah-daerah terpencil di kepulauan, pesisir dan perbatasan. (Nano Tresna Arfana/mh)