Ketua Mahkamah Konstitusi Moh. Mahfud MD menerima kunjungan rombongan Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) pada Kamis (21/3) siang di ruang kerjanya lantai 15 Gedung MK. Rombongan GPK itu dipimpin oleh Sekjen GPK Andrian Kurnia Putra, yang didampingi Wakil Sekjen GPK Muh. Bambang Yasmiral Maloko, serta anggota GPK lainnya Anjas Asmara, Haries Setiawan dan Hernadi.
“Kedatangan kami di sini untuk mengundang Pak Mahfud hadir sebagai pembicara dalam Rapimnas GPK pada 29 Maret mendatang. Acaranya tentatif, Pak,” ungkap Andrian Kurnia Putra.
“Kalau untuk tanggal 29 Maret, saya bisa memastikan hadir. Tapi untuk tanggal 30 Maret dan 31 Maret 2013 saya sudah terikat jadwal acara. Tanggal 30 Maret di Riau dan 31 Maret di Semarang,” jawab Mahfud.
Dalam kesempatan itu, rombongan GPK juga sempat menanyakan kabar mengenai pencalonan Mahfud MD sebagai RI-1 atau RI-2. “Sementara ini, mengenai kabar itu masih isu,” jelas Mahfud diiringi tawa kecilnya.
Lebih lanjut Mahfud menyampaikan bahwa sebenarnya bangsa Indonesia memiliki semua modal untuk maju, seperti sumber daya alam yang melimpah. Persoalannya, kata Mahfud, banyak terjadi korupsi di berbagai bidang, terjadi saling “sandera” sesama pejabat dan lainnya.
“Sehingga saya katakan, Indonesia kalau bisa membangun supremasi hukum, 50 persen masalah sudah selesai. Kerusakan di berbagai bidang karena hukumnya tidak ditegakkan,” tegas Mahfud.
Kasus Gayus misalnya, menurut Mahfud, “belum diapa-apakan” karena yang ditangani baru kasus pemalsuan dokumen dan pemalsuan paspor.
“Tapi bagaimana Gayus mencuci uang triliunan rupiah dengan para wajib pajak, itu belum ditutup,” ucap Mahfud.
Dalam situasi kondisi seperti itu, saran Mahfud, diperlukan jiwa kepemimpinan yang tegas untuk mengatasi masalah seperti kasus Gayus.
“Semua orang Indonesia kalau diajak bicara, sama dengan kita, mengeluhkan berbagai kasus yang terjadi namun tidak yang berani menggunakan power-nya,” ucap Mahfud yang juga berpesan kepada kaum muda termasuk mereka yang tergabung dalam GPK, agar mampu menjadikan bangsa Indonesia lebih baik ke depan. (Nano Tresna Arfana/mh)