Melengkapi pustaka mengenai seorang Mahfud MD, Kontitusi Press (Konpress) meluncurkan buku “Biografi Mahfud MD, Terus Mengalir” pada Senin (4/3) di Aula Gedung MK. Peluncuran buku yang ditulis oleh wartawan senior Rita Triana Budiarti tersebut dihadiri oleh Ketua MK Moh. Mahfud MD serta para hakim konstitusi juga beberapa pejabat negara lainnya, di antaranya Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MA M. Hatta Ali, Ketua BPK Hadi Poernomo dan Ketua KY Eman Suparman.
Dalam kesempatan itu, diselenggarakan pula diskusi dengan empat narasumber, yakni Wakil Ketua MPR Pramono Anung, Mantan Hakim Konstitusi Laica Marzuki, Budayawan Emha Ainun Nadjib, dan Akademisi Hikmahanto Juwana. Pramono Anung mengungkapkan pendapatnya mengenai sosok Mahfud MD. Menurut Anung, Mahfud merupakan seorang pemimpin yang bersifat egaliter dan apa adanya.
“Bahkan kecenderungan gaya kepemimpinan Pak Mahfud itu jemput bola, seperti kasus Refly Harun. Tidak ada yang ditutupi, tetapi dibuka, bahkan mengundang orang untuk datang. Memang gaya egaliter itulah gaya Mahfud dalam memimpin MK,” ungkap Anung dalam diskusi yang dimoderatori oleh Rosiana Silalahi tersebut.
Sementara itu, Laica Marzuki mengungkapkan tatkala sosok Mahfud berkiprah di MK bersama dengan hakim konstitusi lainnya telah membawa pembaruan. Mahfud, lanjut Laica, melakukan ijtihad dengan melakukan berbagai terobosan hukum. “Misalnya saja mengenai penggunaan KTP dalam pemilu. MK telah menembus apa yang diteorikan oleh Hans Kelsen tentang MK. Ini bagus dan dilakukan dengan gagah berani serta menyelamatkan Konstitusi,” tutur Laica.
Buku setebal yang 615 halaman ini mengupas perjalanan hidup Mahfud dan disiapkan dalam kurun waktu lima bulan. Buku ini berasal dari wawancara intensif dengan Mahfud MD dan setumpuk kliping berita tentang kiprah Mahfud MD sejak masih menjadi akademisi yang kritis, menteri pertahanan, anggota DPR, hingga Mahfud menjabat sebagai Ketua MK.
Dalam buku biografi tersebut, terangkum kisah hidup dari sosok Mahfud MD sejak masa kecil hingga tumbuh dewasa di Yogyakarta. Jika mengacu pada teroi Trias Politica yang dicetuskan John Locke, Mahfud MD merupakan sosok yang “lengkap”, karena pernah mengisi semua posisi dalam cabang-cabang kekuasaan tersebut. Di cabang eksekutif, ia pernah menjabat sebagai menteri pertahanan, sementara di cabang legislatif, ia pernah bergelut di DPR. Dan kini menjadi Ketua MK yang merupakan cabang kekuasaan yudikatif. (Lulu Anjarsari/mh)