Baik Nahdlatul Ulama (NU) maupun GP Ansor, Muhammadiyah serta organisasi masyarakat lainnya sebenarnya lahir dari gerakan politik, dalam arti politik sebagai policy atau kebijakan. Demikian ditegaskan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Moh. Mahfud MD dalam pembukaan Rapat Kerja Wilayah (rakerwil) III 2013, Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur, yang berlangsung di Ballroom Hotel Sun City, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (23/02).
Dengan pemahaman seperti itu, Ansor merupakan bagian dari ilmu kebijakan negara. Juga sebagai bagian organisasi yang lahir untuk memengaruhi kebijakan penyelenggara negara, kebijakan presiden, kebijakan gubernur dan kebijakan lainnya. “Itu adalah sebuah gerakan politik meskipun bukan dilakukan oleh partai politik. Oleh sebab itu anda adalah produk dari gerakan politik”, ujar Mahfud.
Dalam Rakerwil yang mengangkat tema “Berpacu Membangun Negeri”, Mahfud meminta kepada para peserta acara untuk tidak alergi kepada politik dengan menegakkan kebenaran, menegakkan hukum dan keadilan, memperjuangkan demokrasi secara sehat, dan itu harus dilakukan sebagai amar ma’ruf nahi mungkar. Lebih lanjut, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat masa jabatan 2004-2008 ini menyatakan bahwa umat Islam harus berpolitik jika tidak ingin hancur dimakan oleh politik, dengan memengaruhi kebijakan-kebijakan politik.
Menurut Mahfud, hal itu juga pernah dilontarkan oleh Bung Karno pada pidato 1 Juni 1945. Kalau umat Islam ingin agar hukum-hukum Islam menjiwai Undang-Undang (UU) maka harus berjuang sekuat-kuatnya. “Saudara bisa masuk ke tengah-tengah masyarakat tidak menggunakan baju partai politik, tapi menggunakan bagaiamana memengaruhi kebijakan publik, bagaimana membangun masyarakat untuk sadar hak-hak konstitusionalnya,” tegas mantan Menteri Pertahanan era presiden Abdurrahman Wahid ini.
Lebih lanjut Mahfud mengungkapkan, agama dan politik adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan seperti sekeping uang logam, agama merupakan landasan, azas, dan penuntun serta visi dalam perjuangan. Dan politik sebagai pengawal agar perjuangan itu berjalan, karena nilai-nilai luhur agama tidak akan berjalan tanpa politik. “Dan kekuasaan politik tanpa agama bisa sesat dan jahat,” tegas Mahfud.
Pembukaan Rakerwil III Pimpinan Wilayah GP Anshor Jawa Timur itu juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, ketua GP Anshor Nusron Wahid, Ketua Pimpinan Wilayah NU Jawa Timur Mutawakkil Alallah, dan ketua Pimpinan Wilayah GP Anshor Jawa Timur Alfa Isnaini. (Ilham/mh)