Mahkamah Konstitusi memperingati hari Ibu ke-84 tahun 2012, dengan melakukan upacara bendera pada Senin (19/12), di halaman depan Gedung MK, Jakarta. Upacara tersebut dipimpin langsung Sekretaris Jenderal MK Janedjri M. Gaffar, serta diikuti Panitera MK Kasianur Sidauruk dan seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Kepaniteran dan Sekretariat Jenderal MK.
Dalam amanat pembina upacara, Janedjri mengatakan peringatan hari Ibu ke-84 ini sebagai momentum untuk mengingat kembali makna hari Ibu sebagai kebangkitan kaum perempuan. “Peringatan ini senantiasa mengingat akan makna hari ibu sebagai kebangkitan, persatuan, dan kesatuan, serta pengembangan kaum perempuan yang tak terpisahkan dari kebangkitan dan perjuangan bangsa Indonesia,” terangnya.
Menurut Janedjri, masyarakat bisa melihat kiprah kaum perempuan Indonesia dalam berbagai peran dan posisi strategis dalam berbagai keragaman aktifitas yang dilakukan selama ini. “Hal tersebut menunjukan bahwa perempuan Indonesia merupakan sumber daya yang potensial yang apabila diberi peluang akan maju dan meningkatkan kualitasnya secara mandiri dalam dimensi kehidupan,” terang Sekretaris Jenderal MK ini.
Secara hakikat, kata Janedjri lagi, perempuan masa lampau sama halnya dengan perempuan Indonesia masa kini. “Mereka tetaplah manusia yang memiliki hak dan kewajiban, serta memiliki kecerdasan, kemapanan berfikir dan bersikap,” urainya. Lebih lanjut, Jenedjri mengatakan, sejarah telah membuktikan sebagian perempuan Indonesia berani berpartisipasi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Hal demikian dibuktikan dengan adanya Kongres Perserikatan Perempuan Indonesia yang pertama pada tanggal 22 Desember 1982 sebagai bentuk respon dari pergerakan perempuan Indonesia yang pada saat itu telah tumbuh secara konkret dalam semangat sumpah pemuda.
“Perempuan Indonesia sekarang ini mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki,” terang Janedjri. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, peringatan hari Ibu tahun 2012 ini difokuskan bertemakan “Peran Perempuan dan Laki-Laki Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Menuju Kesejahteraan Bangsa”.
Diujung sambutannya sebagai pembina upacara, Janedjri mengharapkan kepada peserta acara yang dikuti seluruh pejabat dan pegawai MK yang sebagian perempuan itu, supaya memperkokoh kaum perempuan di seluruh Indonesia. “Harapan saya, peringatan hari ibu tahun ke-84 bisa memperkokoh dan solidaritas kaum perempuan diseluruh Indonesia demi mencapai cita-cita bangsa Indonesia yaitu negara kesatuan RI, yang adil dan sejahtera,” terang Janedjri.
Dalam upacara yang berlangsung khidmat tersebut, serangkaian acara beragendakan dalam kegiatan tersebut. Di antaranya, pembacaan teks Pancasila dan Pembukaan UUD 1945, serta pembacaan sejarah singkat hari Ibu. (Shohibul Umam/mh)