Peringatan 1000 hari wafatnya mantan Presiden RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur berlangsung di kediaman Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD di Jakarta, Jumat (5/10) malam. Acara yang dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Wakil Ketua MPR Lukman Hakim, pakar sosiologi agama Bambang Pranowo, putri Gus Dur Yeni Wahid, Muhaimin Iskandar, Sudjiwo Tedjo, mengangkat tema “Bisikan dari Alam Gaib”.
Dalam kesempatan itu, Mahfud MD mengomentari sekilas pribadi Gus Dur. “Gus Dur memang multi talenta. Kalau bicara dengan artis, beliau bisa sangat seniman. Ada kalanya Gus Dur rasional, bahkan supra rasional," ujarnya.
Mahfud menambahkan, “Beliau juga mampu bicara dengan bahasa yang intelektual dalam forum PBB dan kampus-kampus di berbagai belahan dunia. Termasuk bicara dengan kalangan bawah, Gus Dur juga berkomunikasi dengan baik.”
Acara “Bisikan dari Alam Gaib” kata Mahfud pada kesempatan ini adalah bukan semata membahas masalah klenik, namun juga membahas hal-hal secara ilmiah, seperti masalah sosial-politik, agama dan lainnya. Pembicaranya pun bukan dukun, tetapi orang yang memahami dunia gaib atau klenik dari segi ilmu. Di antaranya, hadir sebagai narasumber yakni Agus Sunyoto, Husein Muhammad, dan Zawawi Imron. "Gus Dur sekarang sudah ada di alam gaib. Tapi dia mempunyai bisikan-bisikan, ide yang bisa kita kembangkan saat ini," ucap Mahfud.
Lebih lanjut Mahfud mengungkap salah satu kebiasaan Gus Dur sehabis shalat subuh, seringkali menelepon para kyai yang dipercayai, agar mendapat untuk mendapatkan masukan sebelum memutuskan suatu permasalahan pada siangnya. Hal itu menurut Mahfud, bisa dianggap sebagai bisikan gaib dari orang yang dipercaya Gus Dur. “Gus Dur memang rasional, tapi kadang juga percaya pada tahayul,” kata Mahfud apa adanya.
Walaupun demikian, tidak selamanya Gus Dur percaya pada tahayul. Hal ini dibuktikan saat Gus Dur mendapat laporan dari Mahfud yang menerima informasi dari para kyai, bahwa Gus Dur tidak boleh berangkat ke Mesir. Karena menurut kebiasaannya, Presiden akan lengser dari jabatannya, seperti dialami Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto.
"Kata Gus Dur, ‘Pak Mahfud kok percaya pada tahayul? Coba lihat Presiden Husni Mubarak, sudah bertahun-tahun di Mesir, enggak lengser-lengser,” tutur Mahfud seraya tertawa kecil mengingat jawaban Gus Dur.
Sementara itu putri Gus Dur, Yeni Wahid juga menceritakan pengalaman gaib dari Gus Dur. Misalnya, beberapa bulan sebelum gempa besar melanda Yogyakarta, Gus Dur sudah meramalkan akan terjadi peristiwa itu. Ternyata, memang benar terjadi.
Selain itu, Yeni mengungkapkan pengalaman yang sangat pribadi yang berkaitan dengan kegaiban dan ayahnya. Sekitar tahun 2009 ia meminta izin menikah kepada Gus Dur untuk melangsungkan pernikahan pada 2010. “Tapi kata beliau, jangan tahun depan, terlalu lama. Akhirnya sepakat pernikahan saya dilangsungkan pada Oktober 2009,” imbuh Yeni.
Ternyata, keputusan Gus Dur untuk mempercepat pernikahan Yeni merupakan isyarat sebelum meninggalnya Gus Dur pada akhir Desember 2009. “Kalau saja pernikahan dilangsungkan pada 2010, maka beliau tidak akan sempat menyaksikan pernikahan saya. Itu pengalaman saya yang sangat pribadi,” kenang Yeni. (Nano Tresna Arfana/mh)