Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Moh. Mahfud MD menerima audiensi MNC TV terkait penerimaan penghargaan MNC TV, di Ruang Delegasi, Gedung MK, Selasa (25/9). Acara tersebut dihadari Sekretaris Jenderal MK Janedjri M. Gaffar, serta sejumlah pihak dari MNC TV, termasuk Direktur Utamanya Sang Nyoman Suwisma.
Menurut Suwisma mengawali pertemuan tersebut, MNC TV akan menyelenggarakan kegiatan bernuansa pahlawan. Kemudian, kata dia, program tersebut dinamakan “MNC TV Pahlawan Indonesia”. Sebelumnya, pihak MNC TC telah melakukan penjaringan melalui website atau pengumuman dari 600 kandidat dari pelosok daerah di Indonesia, dan telah dipilih 23 kandidat dari keseluruhan tersebut.
“Kurang lebih dari 600 kandidat, dicari dari website atau pengumuman yang ada, kita telah memilih 23 kandidat, dan pada akhirnya menjadi 10 Pemenang,” paparnya di depan Ketua MK.
Kemudian tujuan diadakan kegiatan ini, Suwisma menguraikan kepada ketua MK, adalah untuk ikut serta membangun karakter bangsa. Karena dia tahu bahwa disela-sela masyarakat bangsa Indonesia ini banyak sekali pahlawan-pahlawan pembangunan. “Banyak sekali pahlawan-pahlawan Indonesia yang kita ingin angkat. Disamping untuk dirinya, juga bisa dimanfaatkan dan mendorong yang lain untuk berkontribusi,” terangnya.
Menanggapi kegiatan hal tersebut, dan undangan dari pihak MNC TC, Mahfud menyambut baik kegiatan yang akan dilakukan oleh pihak MNC TV tersebut. “Bagus sekali acara seperti itu,” ucapnya. Kemudian rencananya, Mahfud akan menghadiri kegiatan yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2012 itu. “Insyallah nanti saya jadwalkan, dan saya pastikan akan hadir” ujarnya meyakinkan pihak MNC TV itu.
Dikarenakan, kata Mahfud, membangun optimisme yang dilakukan oleh pihak MNCTV seperti ini sangatlah baik. ”Kita memang harus membangun segi-segi optimisme, biar kita tidak frustasi dan putus asa,” jelas Mahfud. “Banyak orang-orang seperti ini di Indonesia,” terang Guru Besar Tata Negara Universitas Islam Indonesia ini.
Selain itu, kata Suwisma, kegiatan ini merupakan suatu program yang cukup signifikan, diharapkan bisa memunculkan pengabdian di kalangan masyarakat. Misalnya, kata dia, ada seorang guru di tempat terpencil mengajarkan pendidikan kepada anak-anak, tetapi dia melakukannya dengan menempuh selama 6 (enam) pulang pergi dengan berjalan kaki.
“Harapan saya dengan kegiatan ini, kita sebagai bangsa mempunyai optimisme ke depan di tengah caruk maruknya seperti yang dikatakan orang sekarang ini, namun banyak sekali hal-hal positif yang terjadi di lingkungan kita. Mari kita bangkitkan optimisme bangsa kita,” terang Suwisma. (Shohibul Umam/mh)