Kompetisi Debat Konstitusi Se-Indonesia Tingkat Nasional Tahun 2012 telah menghasilkan dua finalis. Mereka adalah tim dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dan tim dari Universitas Indonesia (UI). Sebelumnya, pada babak semifinal, Untirta berhasil mengalahkan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Sedangkan Universitas Indonesia berhasil mengkandaskan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Dalam babak final nanti, para finalis akan memperdebatkan tentang Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak. Untuk posisi masing-masing tim, Untirta dalam undian dalam posisi pro kenaikan harga BBM, sedangkan UI dalam posisi kontra.
Pada Minggu, (24/6) siang, telah berlangsung pula perebutan juara ketiga. Di mana, Unsoed berhadapan dengan Unhas. Tema yang diangkat adalah Menghapus Tenaga Kerja Outsourcing. Unhas dalam posisi pro sedangkan Unsoed kontra.
Tensi debat pun semakin memuncak dalam babak perebutan juara ketiga. Masing-masing tim, meski tak dapat dipungkiri raut kelelahan semakin tampak, namun semangat tak ingin pulang dengan tangan hampa menjadi pemantik untuk memberikan yang terbaik dalam upaya terakhir ini. Bayangkan saja, masing-masing tim hanya diberikan waktu kurang lebih setengah jam untuk mempersiapkan bahan untuk berdebat sesuai posisi masing-masing. Sebab, pengambilan undian untuk menentukan posisi hanya digelar sekitar setengah jam sebelumnya.
Setelah mengerahkan seluruh kemampuannya, mereka pun masih diminta bersabar oleh panitia. Sebab, pengumuman siapa yang menjadi juara ketiga dan keempat, akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman juara pertama dan kedua Kompetisi Debat Konstitusi Se-Indonesia Tingkat Nasional Tahun 2012 yang akan disiarkan di Metro TV, Rabu, (27/6) malam.
Sebelumnya para peserta yang masuk ke babak perempatfinal ialah sebagai berikut: Univ. Hasanuddin vs Univ. Andalas; Univ. Jend. Soedirman vs Univ. Sumatera Utara; dan UIN Sunan Kalijaga vs Univ. Indonesia; dan Univ. Sultan Ageng Tirtayasa vs Univ. Sriwijaya. Tema yang diperdebatkan dalam babak perempat final ialah tentang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional dan Sekolah Bertaraf Internasional. (Dodi/mh)