JAYAPURA - Meski serangkaian aksi teror penembakan sedang melanda Jayapura, tapi Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengatakan kondisi di ibukota Provinsi Papua itu aman-aman saja. “Kesan saya, situasi di Jayapura aman-aman saja, sepanjang perjalanan dari Bandara hingga hotel tidak terlihat ada hal yang menonjol seperti kepanikan masyarakat,”ujar Mahfud MD saat ditanya mengenai kesannya mengunjungi Jayapura.
Memang, sambungnya, dari sejumlah pemberitaan media, kesannya sedikit gawat, tapi sesudah melihat langsung tidak apa-apa. ‘’Masyarakat masih terlihat sibuk beraktivitas, sepanjang jalan ramai dengan lalu lintas kendaraan. Inilah yang membuat kesimpulan saya Jayapura masih aman, dan masyarakat Indonesia harus tau itu,’’terangnya.
Mungkin, sambung dia, ada upaya provokasi untuk mengensankan bahwa situasi Jayapura sedang mencekam. ‘’Kemungkinan ada provokasi untuk membuat kesan Jayapura sedang panas, padahal kenyataannya tidak,’’tukas dia.
Sementara penjabat Gubernur Papua Syamsul Arief Rivai mengklaim situasi keamanan di Jayapura masih aman. ‘’Saya melihatnya dari aspek pemerintahan, semua masih berjalan lancar dan aman, fungsi pembangunan dan pelayanan berjalan baik seperti distribusi barang dan jasa’’jelasnya.
Mengenai aksi teror penembakan memang ada, tapi itu sudah ditangani secara proporsional oleh pihak Kepolisian. ‘’Memang ada penembakan tapi sudah ditangani secara professional oleh Polri dan TNI, dengan melakukan patrol rutin, ’’tandasnya Ia juga menambahkan tidak ada penambahan pasukan meski eskalasi penembakan terus meningkat. ‘’Pasukan yang saat ini ada sudah cukup menanganinya,’’singkatnya.
Gubernur juga mengatakan, tidak ada pembatalan pelaksanaan Remuna yang akan berlangsung akhir bulan ini. ‘’Kalau batal tidak, mungkin presiden tidak bisa hadir dan dilegasikan kepada wakil presiden, itu bisa terjadi,’’imbuhnya.
Namun pada kesempatan yang sama, Gubernur juga meminta kepada masyarakat, agar tidak keluar rumah pada malam hari, jika memang tidak terlalu penting. ‘’Semua perlu waspada, kalau memang tidak penting sebaiknya lebih baik tinggal dirumah,’’tandasnya.
Sementara tokoh masyarakat Papua Frans Albert Yoku meminta pihak keamanan secepatnya menghentikan dan menangkap pelaku aksi terror.
‘’Aparat keamanan harus segera mengembalikan situasi di Papua menjadi aman, tentram dan damai. Dimana, warga Jayapura juga tidak perlu lagi hidup dengan rasa ketakutan atau terauma,’’ paparnya.
Ia juga menghimbau seluruh masyarakat secara bersama-sama membantu aparat keamanan dalam mengungkap pelaku terror penembakan. ‘’Harus diungkap siapa mereka dan tujuannya menebar terror, namun saya belum bisa katakana ini sebuah kekacauan,’’ tandasnya.
Ia juga menambahkan, seusai data yang di terimanya, korban penembakan adalah warga pendatang. ‘’Kenapa pendatang yang jadi korban, sebagai orang awam bisa saja menyimpulkan pelakunya Papua, padahal belum tentu, sehingga Polda harus mampu mengungkap ini,’’tegasnya.
Namun, tandas dia, siapa pun pelakunya, mereka harus ditangkap, sebab aksi mereka ini sangat meresahkan dan menakutkan masyarakat. “Siapa pun dia apapun dia, karena sudah menebar terror harus ditangkap,’’tukasnya.