Peringatan Hari Kebangkitan Nasional diselenggarakan oleh segenap pegawai Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin (21/5) pagi di halaman depan Gedung MK. Panitera MK Kasianur Sidauruk menjadi Pembina Upacara dalam Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-104 tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kasianur Sidauruk berkenan memberikan sambutan upacara. Kasianur mengungkapkan, kalau kita menengok ke belakang terhadap proses terwujudnya kebangkitan nasional, perjuangan para pemuda pada masa itu telah dihadapkan pada berbagai situasi yang sangat kompleks.
“Suatu situasi antara ketidakadilan, pengingkaran hak-hak asasi manusia, diskriminasi, ketidaksamaan, jurang perbedaan antara privileged dan underprivileged serta kontradiksi perikehidupan dan konflik di masyarakat terus saja terjadi. Inilah yang mendorong motivasi dan tekad para pemuda untuk berjuang membangun bangsa yang berdaulat, melepaskan diri dari ketidakadilan dan tindasan semena-mena serta cita-cita luhur kemerdekaan bangsa,” ucap Kasianur panjang lebar.
Kasianur melanjutkan, Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2012 menjadi sangat penting apabila nilai-nilai kebangsaan, persatuan dan kesatuan, kejujuran dan kebersamaan menjadi ciri ke-Indonesi-an kita yang telah dipelopori para pendahulu bangsa Indonesia melalui gerakan “Boedi Oetomo” pada 1908.
“Peringatan Hari Kebangkitan Nasional juga menjadi renungan dan evaluasi sejauhmana semangat nasionalisme tersebut terimplementasi dalam setiap potensi, profesi, tugas dan tanggung jawab perilaku masing-masing individu warga negara Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujar Kasianur.
Kasianur menambahkan, sejalan dengan semangat dan jiwa kebangkitan nasional yang telah dirintis oleh para pendahulu bangsa Indonesia, maka tidak berlebihan jika bangsa Indonesia saat ini menjadi pusat dan pusaran serta proses kebangkitan bangsa-bangsa regional se-ASEAN, bangsa-bangsa Asia-Pasifik dan bahkan bangsa-bangsa lainnya di dunia.
“Masalah-masalah perkembangan sosial budaya, pertumbuhan ekonomi serta masalah pertahanan keamanan menjadi fokus bahasan, karena Indonesia telah mampu dan berhasil menjadi tuan rumah bagi kemaslahatan bangsa-bangsa kawasan regional ASEAN dan Asia Pasifik yang diharapkan dapat terwujud pada 2015 mendatang,” urai Kasianur.
Dikatakan Kasianur lagi, semangat kebangkitan nasional ini diharapkan dapat menjadi obor penerang dan pencerah bagi langkah anak bangsa menjaga dan mengembangkan konstruksi nasionalisme yang bercirikan ke-Indonesia-an sejati.
“Konstruksi nasionalisme yang berkarakter sebagai bangsa yang bermoral, beradab, bersatu, berdaya, berpartisipasi bagi kejayaan bangsa dan negara Indonesia,” tandas Kasianur. (Nano Tresna Arfana/mh)