Universitas Tadulako Gagalkan âHatrickâ UNHAS
Rabu, 25 April 2012
| 12:39 WIB
Mahkamah Konstitusi bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin Makassar menggelar babak final Lomba Debat Konstitusi Regional I, Selasa (24/04). Setelah melalui persaingan yang sangat ketat di babak penyisihan antara 16 perguruan tinggi di wilayah timur Indonesia, regu dari Universitas Tadulako Palu dan tuan rumah Universitas Hasanuddin Makasar akhirnya keluar sebagai finalis Lomba Debat Konstitusi Regional I.
Universitas Tadulako yang tidak diunggulkan sejak awal, secara mengejutkan tampil sebagai finalis setelah mengalahkan Universitas Pattimura Maluku serta Universitas Muslim Indonesia Makasar, di babak perempat final dan semifinal. Sedangkan tuan rumah yang juga sebagai juara bertahan, Universitas Hasanuddin, melangkah mulus setelah mengalahkan Universitas Khairun Ternate dan Universitas Sam Ratulangi dibabak perempat final dan semi final.
Setelah melalui perdebatan ilmiah yang sengit, dengan tema “KPK sebagai Lembaga Permanen”, akhirnya secara mengejutkan Universitas Tadulako Palu, keluar sebagai Juara I Regional I Wilayah Timur Indonesia, sekaligus menggagalkan Universitas Hasanuddin sebagai juara regional untuk ketiga kalinya. Universitas Tadulako yang sejak awal tidak diunggulkan, ternyata mereka banyak belajar dari kesalahan di tahun sebelumnya, di mana regu Universitas Tadulako bahkan tidak lolos di fase penyisihan.
Meskipun demikian, Universitas Hasanuddin yang menjadi runner-up, tetap mewakili dari wilayah timur indonesia mendampingi Universitas Tadulako untuk mengikuti lomba debat konstitusi tingkat nasional yang akan digelar pada akhir Juni nanti, beserta dua semifinalis lainnya yaitu Universitas Sam Ratulangi Manado dan Universitas Muslim Indonesia Makassar.
Penutupan Lomba
Seusai pelaksanaan final, acara kemudian dilanjutkan dengan penutupan kegiatan Lomba Debat Konstitusi Regional I Wilayah Timur. Acara ini ditutup secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi, Janedjri M. Gaffar.
Dalam sambutannya Janedjri mengatakan bahwa kegiatan Lomba Debat Konstitusi diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan budaya sadar berkonstitusi di masyarakat luas dan khususnya di kalangan kampus. Untuk itu MK memulai memupuk kesadaran tersebut di tingkat mahasiswa dengan menyelenggarakan berbagai ragam kegiatan yang dapat memotivasi mereka. “Dengan mengikuti kompetisi ini, diharapkan mahasiswa dapat menambah pengalaman mereka sekaligus pemahaman yang lebih jauh lagi mengenai pancasila dan konstitusi,” tuturnya. (ddy/Dodi)