Dalam rangka memasyarakatkan kembali nilai-nilai Pancasila dan Konstitusi, Mahkamah Konstitusi membangun gedung Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi, Senin (16/4). Pembangunan gedung tersebut dimulai dengan ditandai secara simbolik dengan pamancangan tiang pertama oleh Ketua MK Moh. Mahfud MD.
Pamancangan tiang pertama Ketua MK tersebut dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB dengan didampingi oleh sejumlah hakim konstitusi diantaranya Achmad Sodiki (Wakil Ketua), Maria Farida Indrati, Muhammad Alim, Ahmad Fadlil Sumadi, Hamdan Zoelva, dan Anwar Usman. Selain itu, acara ini juga dihadiri Sekretaris Jenderal MK Janedjri M. Gaffar, Panitera MK Kasinaur Sidauruk, Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf dan Bupati Bogor Rachmat Yasin
Ratusan pegawai, baik dari MK maupun dari Pemerintah Daerah Jawa Barat turut hadir dan menyaksikan peresmian gedung tersebut yang lokasinya berada di Jl. Raya Puncak Bogor RT 03 RW 13 Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor jawa Barat sebagai tempat didirikannya Gedung Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi dalam rangka membumikan nilai-nilai Pancasila ke tengah masyarakat.
Disela-sela sambutan sebelum pemancangan, Mahfud selaku pimpinan MK mengatakan, bahwa dirinya membenarkan yang dikatakan Wakil Gubernur Jawa Barat bahwa masyarakat Indonesia sedang mengalami perbagai problem tentang pemahaman dan penghayatan Pancasila. “Dahulu kita hafal tentang Pancasila, sekarang mahasiswa juga tidak hafal, dan itu bukan hanya pelajar,” jelas Mahfud. Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia ini juga mengatakan, “Memang yang pokok itu bukan hafal tetapi menghayati. Bagaimana orang bisa menghayati kalau kenal saja tidak. Dan itu problem bagi bangsa kita.”
Pancasila adalah Fitrah
Mahfud kemudian menyakini bahwa tanpa Pancasila bangsa Indonesia tidak ada. Karena menurutnya, Pancasila merupakan sebuah ideologi. Ideologi tersebut, menurutnya adalah fitrah yang tidak bisa dipisahkan dengan bangsa Indonesia. “Oleh sebab itu, setiap kali upaya mengganti ideologi selalu gagal. Karena kebhinekaan kita itu tidak bisa begitu saja dihapuskan,” jelasnya. Kemudian, Mahfud menilai kebhinekaan dijadikan sebagai ideologi bangsa Indonesia yang selanjutnya menjadi Pancasila. “Karena Pancasila bisa diterima oleh semua manusia.”
Lebih jauh lagi, kata Mahfud, kalau hal-hal ini tidak diwariskan kepada generasi penerus, dan tidak disampaikan lebih luas lagi kepada masyarakat, maka masa depan bangsa ini akan menjadi gelap. “Sehingga kemungkinan kalau kita tidak berhati-hati dalam beberapa puluh tahun ke depan, akan menjadi tidak ada bangsa Indonesia ini,” pesannya. “Itu sebabnya, kami mendirikan Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi,” jelas Mahfud.
Mendirikan gedung tersebut, kata Mahfud, bermula dari adanya pertemuan lembaga negara di MK. Dalam pertemuan tersebut, membicarakan keperihatinan bagaimana masa depan bangsa ini kalau Pancasila dan Konstitusi tidak difahami dan dihayati secara benar oleh masyarakat. “Namun bukan hanya masyarakat, oleh pejabat juga tidak mengerti (Pancasila),” urainya. “Oleh sebab itu, kita (pimpinan lembaga negara) akan bersinergi untuk menggalakkan kembali pemahaman dan penghayatan Pancasila itu,” ingatnya kala itu.
Dalam awal sambutannya, atas nama lembaga negara MK, Mahfud mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Jawa Barat dan Pemerintah Bagor, yang telah bekerjasama untuk kepentingan negara, serta untuk mendukung pendirian gedung tersebut. “Alhamdulillah Bapak Wagub, proses pengadaan tanah semua berjalan dengan lancar atas bantuan Bapak Bupati Bogor, semua aparat kecamatan, desa, dan kontraktor,” tutur Mahfud kepada pihak-pihak yang hadir termasuk Wakil Gubernur Jawa Barat.
Sementara dalam laporannya, Sekretaris Jenderal MK Janedjri M. Gaffar memaparkan bahwa dengan dibangunya gedung ini beserta fasilitasnya diharapkan bisa menjadi kawah candradimuka, baik bagi warga negara maupun bagi semua kalangan di masyarakat. Hal demikian bertujuan untuk mempelajari, memahami, dan memaknai Pancasila dan Konstitusi dalam rangka merevitalisasi, internalisasi, dan implementasi nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat Dede yusuf mengatakan dalam sambutannya bahwa mudah-mudahan dengan adanya gedung ini bisa menjadi kemaslahatan bagi penyelenggara negara. Disisi lain, dia juga mempunyai rencana akan mengirimkan sejumlah pejabat di lingkungan pemerintahan Jawa Barat untuk melakukan sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan Pancasila dan Konstitusi. “Bukan hanya itu saja, saya yakin guru-guru dan kepala sekolah, pelatihan pancasila ini menjadi sangat penting,” jelas perwakilan pemerintah jawa barat tersebut. (Shohibul Umam/mh)