“Gus Dur itu kalau mau memberi nasihat, kadangkala tidak langsung. Tetapi beliau memberi cerita humor untuk diambil maknanya,” kata Ketua MK Moh. Mahfud MD dalam acara “Mengenang Dua Tahun Wafatnya Gus Dur dengan Humor-Humor Gus Dur” di Jakarta pada Senin (2/1) malam.
Dikatakan Mahfud, mengenang wafatnya Gus Dur dengan mendengar cerita-cerita humor Gus Dur sebagai suatu hal yang berbeda. Karena sebelumnya, acara Haul Gus Dur dilakukan dengan acara tahlilan, pengajian dan sebagainya, sudah dilakukan di mana-mana.
“Mengenang Gus Dur dalam bentuk humor, belum pernah ada sebelumnya. Sebenarnya, humor-humor Gus Dur mengandung pesan yang dalam mengenai pemerintahan negara, pada pergaulan antara umat manusia, dan lainnya,” ucap Mahfud dalam acara yang dihadiri sejumlah tokoh, antara lain istri dan anak Gus Dur, Shinta Nuriah dan Alissa Wahid, mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi, Ketua PBNU KH Said Agil Siraj, mantan Ketua DPR Akbar Tanjung, Budayawan Sudjiwo Tedjo, maupun beberapa sahabat Gus Dur lainnya.
Salah satu humor Gus Dur, ungkap Mahfud, mengenai dua ajudan Presiden Soeharto. Satu seorang ustadz, satu lagi seorang tentara. Si ustadz itu mengatakan kepada Pak Harto, setiap kali melangkah harus mulai dengan kaki kanan. Karena kanan sebagai lambang kebaikan. Tapi hal itu dibantah oleh ajudan yang tentara. Menurut ilmu tentara, melangkah itu harus dimulai dengan kaki kiri.
Mahfud melanjutkan, suatu saat Pak Harto mau naik mobil. Kata ajudan yang ustadz, ‘Bapak masuk mobil dengan kaki kanan dahulu’. Tapi hal itu ditentang ajudan yang tentara, ‘Tidak bisa, Bapak masuk mobil dengan kaki kiri dahulu’. Saat Pak Harto ragu melangkah, tiba-tiba Bu Tien Soeharto bilang, ‘Pak tidak usah ragu, masuk dengan kaki kanan atau kiri, sama saja.’ Setelah itu Pak Harto pun masuk ke mobil.
“Pesan dari humor Gus Dur itu, seorang pemimpin harus cepat mengambil putusan, tidak boleh menunggu semua orang setuju. Artinya, pemimpin itu jangan ragu dan harus tegas. Itulah cara Gus Dur memberi nasehat melalui humor,” urai Mahfud.
Mahfud juga menuturkan, saat ia menjadi Menteri Pertahanan, setiap Selasa Gus Dur dan para menteri termasuk Mahfud sarapan bersama di kediaman Wakil Presiden Megawati. Gus Dur bercerita tentang perbedaan kisah Nabi Ibrahim yang akan menyembelih anaknya. Dalam versi Islam anak Ibrahim yang akan dikorbankan adalah Ismail sementara menurut agama Yahudi adalah Ishak.
Suatu ketika, Gus Dur ditanya versi mana yang benar. "Dua-duanya, baik Ismail dan Ishak, tidak jadi disembelih. Jadi buat apa diributkan," ujar Mahfud menirukan Gus Dur.
Humor Gus Dur juga disampaikan mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi. Salah satunya, ketika ada orang Indonesia yang merasa heran dengan pesawat ulang alik yang menuju ruang angkasa. Orang itu bilang ke Gus Dur, “Gus, kenapa pesawat ulang alik itu tidak ada yang ke matahari?” Kata Gus Dur, kalau ke matahari panas. Orang itu bilang lagi, “Kenapa enggak malam hari saja berangkatnya, biar tidak kepanasan.”
Sedangkan Ketua PBNU KH Agil Siraj mengatakan, Gus Dur mampu menyederhanakan persoalan yang rumit. Suatu saat, Gus Dur pernah ditanya soal sah tidaknya menikah lewat internet. "Gus Dur gampang saja menjawabnya, nikah di internet boleh, asal bertemunya juga diinternet saja," tandasnya. (Nano Tresna A./mh)