RMOL. PDI Perjuangan dan Golkar kompak dalam hal jumlah parliamentary threshold (PT). Keduanya sama-sama mengusulkan 5 persen.
Namun terkait dengan sistem Pemilu, kedua partai ini bertolak belakang. PDI Perjuangan, sebagaimana hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Bandung mengusulkan agar pemilu menggunakan sistem proporsional tertutup.
Dengan sistem ini, calon legislatif ditentukan oleh partai dan dipilih berdasarkan nomor urut. Kelebihan sistem ini, partai politik akan mengajukan kader terbaiknya dan meminimalisir calon yang sekedar punya duit.
"Kalau Golkar tetap mengusulkan bahwa yang terbaik adalah jalan tengah antara proporsional dan distrik. Namun ada kuota tertentu yang diberikan sistem tertutup," kata anggota Komisi II dari Fraksi Partai Golkar, Basuki Tjahaja Purnama, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 14/12).
Ahok, panggilan akrab Basuki, juga mengingatkan bahwa sistem proporsional terbuka tidak mungkin diubah lagi karena bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Jadi kalau PDI Perjuangan mau perjuangkan sistem proporsional tertutup, maka akan berhadapan dengan putusan MK," demikian Ahok.