Jakarta, MK Online - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Moh. Mahfud MD didampingi Sekretaris Jenderal MK Janedjri M. Gaffar menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mahmoud Farazandeh, pada Pukul 13.00 WIB, di Lantai 15, Gedung MK, Jakarta, Kamis (13/10).
Dalam kesempatan tersebut, Mahmoud Farazandeh menyampaikan tujuannya bahwa kedatangannya ke MK adalah ingin menyampaikan perkembangan-perkembangan terakhir yang terjadi saat ini di negaranya, dan ingin menyerahkan undangan resmi untuk Ketua MK dari Pemerintahan Republik Islam Iran.
Menangapi undangan tersebut, Mahfud MD mengucapkan terima kasih atas undangan tersebut dan berjanji akan menghadirinya. Namun terkait waktunya, MK belum menentukannya. Dalam kesempatan tersebut, Mahfud MD juga sempat meminta saran kapan waktu yang tepat kalau berkunjung ke Iran. Menurut Mahmoud, dua bulan ke depan adalah musim gugur sehingga udaranya cukup bagus kalau berkunjung pada saat itu karena musim panas sudah berlalu sehingga udaranya sejuk. ”Sekarang adalah musim yang tepat, karena banyak buah-buahan khas pada musim tersebut telah matang,” ucap Mahmoud Farazandeh. ”Insyaallah segera saya akan jadwalkan,” jawab Mahfud setelah mendengarkan penjelasan dari Dubes tersebut.
Mahmoud Farazandeh kembali menjelaskan bahwa pihak Pemerintah Iran akan merasa senang sekali ketika ada pembahasan khusus ketika Ketua MK RI berkunjung ke Republik Islam Iran, baik terkait institusi hukum maupun institusi yudisial dari negara Iran. ”Kami juga senang sekali bisa menerima masukan-masukan dari MK Indonesia sehingga kami bisa menyampaikannnya kepada pihak-pihak terkait,” tutur Mahmoud Farazandeh.
Di samping berbicara undangan dan keinginan dari pihak Iran, Mahfud MD juga menanyakan isu International terkait tudingan Amerika Serikat bahwa Iran harus bertanggung jawab atas peledakan terhadap Dubes Arab Saudi. ”Apakah isu tersebut benar atau tidak?” tanyanya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Mahmoud Farazandeh mengatakan bahwa Republik Islam Iran telah berumur 32 tahun. Selama 32 tahun tersebut telah menolak kekuatan adidaya Amerika Serikat. ”Dan, kami juga telah melewati perang tragedi yang terjadi pada Saddam Husein. Berbagai rancangan kudeta yang sudah dipersiapkan oleh Amerika Serikat di negara kami, tetapi kami telah melewatinya. Selama 32 tahun tersebut kami juga bisa melewati berebagai tuduhan fitnah yang disebarkan oleh media masa mereka (Amerika Serikat; red), kami juga telah melewatinya,” terangnya.
Oleh sebab itu, dari sekian banyak yang ditudukan kepada Iran, menurut Mahmoud Farazandeh, tidak pernah ada yang terbukti. Husni Mubarok sudah dihukum, kata Mahmoud, dan beberapa antek-antek Amerika Serikat sudah akan dihukum, oleh karenanya masyarakat di negara-negara Islam akan bangkit dan akan tersadar. ”Republik Islam Iran tidak butuh meneror Dubes tetangganya, karena bagi kami seorang Dubes dari negara tetangga kami di negara lain tidak mempunyai nilai apapun,” tutur Dubes tersebut.
Dalam akhirnya penyampaiannya, Mahfud MD kembali menyampaikan terima kasih atas infomasi dan penjelasannya, setelah awal pembicaraan juga telah menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Dubes Iran ke MK. ”Mudah-mudahan nanti kita bisa berdiskusi lebih banyak. Saya pastikan undangan ini bisa dipenuhi dan saya akan ke Iran, dan nanti kepastian waktunya akan ditentukan oleh Sekjen MK.” tutur Mahfud. (Shohibul Umam/mh)