Jakarta, MK Online - Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar acara perpisahan untuk empat pegawai MK yang memasuki purnabakti, Jumat (30/9) di lantai 8 Gedung MK. Acara ini sekaligus menjadi acara pelepasan untuk pegawai MK yang menjalani ibadah haji tahun ini. Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Jendral MK, Janedjri M. Gaffar yang juga memberikan sambutan sekaligus memberi kenangan-kenangan untuk kelima orang pegawai MK tersebut.
Keempat pegawai MK yang memasuki waktu purnabakti atau pensiun, yaitu Alfius Ngatrin (Panitera Pengganti), Djunaedi (Juru Panggil), Ratmin (Driver), dan Katiyo. Sedangkan pegawai MK yang berangkat menunaikan ibadah haji yakni Kepala Bagian Persidangan MK, Muhidin yang hadir di acara tersebut dengan didampingi istri.
Ngatrin yang mewakili para pegawai MK yang memasuki waktu purnatugas menyampaikan rasa syukurnya karena Sekjen MK membuat acara perpisahan untuk mereka. Acara perpisahan seperti itu menurut Ngatrin membuat kesan dan kenangan perpisahan yang baik dengan rekan sejawat di MK. "Saya berharap pelaksanaan perpisahan seperti ini dapat diteruskan ketika ada pegawai-pegawai MK lainnya yang pensiun," pinta Ngatrin.
Sedangkan Muhidin yang hendak menunaikan ibadah haji mengaku acara perpisahan itu memudahkan dirinya untuk bermaaf-maafan kepada seluruh pegawai MK. "Sebelum menunaikan ibadah haji memang sebaiknya melakukan maaf-maafan dengan teman sekerja. Dengan acara ini memudahkan saya untuk bisa meminta maaf sekaligus kepada rekan-rekan saya tanpa perlu menghampiri ruangan dan meja kerja mereka satu per satu," ujar Muhidin seraya meminta doa dari para pegawai MK agar ibadahnya dapat dilakukan sebaik-baiknya.
Sekjen MK, Janendjri M. Gaffar yang mendapat kesempatan terakhir menyampaikan sambutan mengatakan tiap pegawai MK pasti akan mengalami masa pensiun atau purna bakti. Namun, Janedjri mengingatkan agar setelah selesai berbakti kepada negara hendaklah para pegawai tidak memutuskan tali silaturahmi dengan keluarga besar MK. "Meski secara fisik kita tidak bersama-sama lagi, tapi tali silaturahim harus kita jaga," ingat Janedjri.
Sedangkan untuk Muhidin yang hendak melaksanakan panggilan Tuhan-nya, Janedjri berpesan agar Muhidin tidak perlu lagi memikirkan pekerjaan yang ada di MK. Muhidin hanya perlu fokus beribadah sebaik-baiknya. "Untuk Pak Muhidin, jangan pikirkan kerjaan. Fokus saja pada ibadah. Dan jangan juga sekali-kali menghubungi teman di Jakarta untuk menanyakan tugas," pinta Jenedjri kepada Muhidin.
Di akhir acara, para pegawai MK yang hendak purnabakti maupun yang hendak pergi haji mendapat kenang-kenangan yang diberikan langsung oleh Janedjri. Terakhir, para pegawai saling bersalam-salaman dengan kelima orang yang hendak berpisah tersebut setelah sebelumnya mendapat siraman rohani dari Ustad Hadi Lubis. (Yusti Nurul Agustin/mh)