Ketua MK Silaturahmi dan Kuliah Umum di Yayasan Pendidikan Taâallumul Huda Bumiayu
Kamis, 29 September 2011
| 15:36 WIB
Ketua Mahkamah Konstitusi Moh Mahfud MD melakukan silaturahmi dan memberikan kuliah umum pada acara Silahturohim dan Kuliah Umum Yayasan Pendidikan Ta’allumul Huda Bumiayu, Brebes, Minggu (25/9). Acara ini bertema “Supremasi Hukum Sebagai Pilar Pembinaan Karakter Bangsa”, sekaligus acara peletakan batu pertama gedung perpustakaan yayasan pendidikan tersebut.
Mahfud pada acara ini menyampaikan bahwa pendidikan tidak boleh dibiarkan sekuler, yang memisahkan urusan agama dari pendidikan. Mahfud juga merasa kagum dengan keberadaan perguruan Islam Ta’allamul Huda yang terletak di daerah terpencil yang sudah berdiri sejak 1916 dan ini merupakan warisan sejarah yang wajib kita lestarikan.
Menurutnya kita menjadi seperti saat sekarang karena adanya yayasan perguruan seperti ini banyak melahirkan pejuang. Agama dikatakan Mahfud, menjadi dasar moral pendidikan yang sesuai dengan amanat konstitusi dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Menurutnya mencerdaskan kehidupan bangsa berarti memiliki kepandaian dan keluhuran watak yang harus dibina. Oleh sebab itu pendidikan tidak boleh sekuler. Karena itu filosofi pendidikan Indonesia, antara kecerdasan otak dan keluhuran watak harus bertemu, dalam bahasa Al Qur’an hal itu disebut sebagai ulul albab. Menurut Rosulullah ulul albab adalah orang yang selalu bedzikir kepada Allah dan selalu berfikir, maka manusia harus berotak pandai dan berwatak mulia. Rosulullah pernah menangis ketika baru saja menerima ayat mengenai ulul albab, yaitu sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, serta pergeseran siang dan malam itu adalah tanda untuk menjadi lebih beriman bagi mereka yang ulul albab, orang yang selalu berdzikir kepada Allah dan berfikir. Orang ulul albab selalu berfikir bagaimana ilmu yang dimilikinya bermanfaat. Rosulullah khawatir suatu saat ummat Islam hanya ada yang berfikir, namun di sisi lain hanya berdzikir saja.
Menurut Mahfud, para koruptor juga mempunyai otak, selalu berfikir namun tidak memiliki watak, maka tanggung jawab lembaga pendidikan mencerdaskan otak dan memuliakan watak setiap orang, menciptakan manusia yang selalu berfikir dan berdzikir.
Terkait dengan gedung perpustakaan yang akan dibangun di Yayasan Pendidikan Ta’allamaul Huda, waqaf untuk perpustakaan tersebut merupakan amal jariyah yang tidak akan terputus. Mahfud menambahkan, tidak ada orang jatuh miskin karena beramal, acara dilanjutkan dengan peletekan batu pertama gedung perpustakaan yayasan pendidikan Ta’allamul Huda oleh Ketua MK Mahfud MD. (Ilham/mh)