JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Konstitusi mengharapkan agar Polri mampu mengusut tuntas kasus pemalsuan surat keputusan MK terkait sengketa pemilu 2009 di wilayah Sulawesi Selatan I. Menurut Juru Bicara Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, Polri harus menangkap pelaku utama dalam kasus yang turut menyeret mantan anggota Komisi Pemilihan Umum Andi Nurpati tersebut.
"Kalau hanya Masyuri Hasan dan Zainal Arifin, tidak perlu kita laporkan kasus ini ke Mabes Polri, Polsek Tanah Abang saja sudah tahu. Padahal inti dari laporan kita ketika itu adalah mengharapkan agar big fish kasus ini terungkap dan ditangkap. Karena kejahatan seperti ini pasti memberikan dampak besar bagi lembaga seperti MK maupun KPU," ujar Akil saat dihubungi Kompas.com, di Jakarta, Minggu (21/8/2011).
Pada Jumat (19/8/2011), Bareskrim Polri menetapkan Zainal Arifin, mantan panitera MK, sebagai tersangka baru dalam kasus pemalsuan surat tersebut. Adapun, Zainal merupakan tersangka kedua, setelah polisi sebelumnya telah menetapkan Masyuri Hasan, mantan Panitera MK.
Akil menilai, penetapan Zainal dan Masyuri Hasan tidak cukup. Menurutnya, keterlibatan dua mantan pantera MK tersebut, tidak akan berarti dalam kasus tersebut jika tidak berhubungan langsung dengan institusi besar seperti Komisi Pemilihan Umum.
"Dalam arti, kalau tidak digunakan oleh atasan-atasan mereka, kasus surat palsu tidak akan pernah ada. Dan kalau melihat pola seperti ini, culture polisi menurut saya belum berubah, karena masih tersandera dengan kekuasaan politik besar," kata Akil.
Oleh karena itu, lanjut Akil, polisi harus profesional dalam mengusut tuntas kasus tersebut tanpa pandang bulu. Polisi, kata Akil, jangan sampai terkontaminasi dengan kekuasaan politik yang besar agar penegakan hukum berjalan tanpa kepentingan apapun. Jika kasus itu mandek hanya kepada aktor-aktor kecil, menurutnya, akan menjadi preseden yang buruk bagi institusi kepolisian sebagai sebagai salah satu penegak hukum di negeri ini.
"Misalnya Anda bayangkan, jika Presiden kita nantinya dipilih pakai surat palsu. Kan sangat tidak kita harapkan. Inilah esensi yang saya maksud. Dan rakyat juga pasti mengharapkan agar kasus besar ini bisa terungkap, seperti apa yang diharapkan dengan adanya Panja Mafia Pemilu DPR," tukasnya.