Jakarta, MK Online - Ketua Mahkamah Konstitusi Moh. Mahfud MD menghadiri Peringatan Hari Konstitusi dan Ulang Tahun Ke-66 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Kamis (18/8) pagi. Acara ini mengambil tempat di Gedung Nusantara IV Komplek MPR-DPR, Senayan, Jakarta. Pada kesempatan itu, hadir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie, serta beberapa menteri Kabinet Bersatu II dan sejumlah anggota MPR. Tampak pula Wakil Presiden Budiono, serta ibu negara, Ani Yudhoyono.
Dalam pidatonya, Presiden SBY mengemukakan tentang pentingnya musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan. Menurutnya, hal itu merupakan salah satu manifestasi dari nilai-nilai yang dikandung oleh Pancasila. “Itu adalah salah satu butir penting dalam pancasila kita,” ujarnya. “Kita ingin menentang diktator mayoritas sekaligus tirani minoritas.”
Selain itu, ia juga menyinggung tentang pentingnya peran aktif rakyat dalam perubahan Konstitusi. "Untuk mengubah konstitusi rakyat harus dilibatkan, karena pada hakekatnya adalah milik rakyat. Jangan lantas voting dilakukan untuk perubahan-perubahan," ujar Presiden SBY.
Namun yang patut diwaspadai, Presiden SBY mengingatkan, adalah politik uang yang akan selalu ‘menghantui’. Oleh karena itu, menurutnya, pada saat menentukan keputusan, atau melakukan perubahan, sebaiknya dilakukan dalam kondisi yang tenang, jernih dan rasional. (Dodi/mh)