Jakarta, MK Online - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Moh. Mahfud MD menghadiri Buka Puasa Bersama dengan Keluarga Besar Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (11/8). Acara yang bertemakan, “Dengan Hikmah Ramadhan Kita Bangun Karakter Insan Polri Sebagai Tauladan, Pelayanan, Konsultan, Penjamin Kualitas Pekerja, dan Anti KKN, Dalam Rangka Memberikan Pelayanan Prima” ini dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Selain itu hadir pula para pimpinan lembaga negara, para pimpinan lembaga pemerintah non-kementerian, para sesepuh Polri, serta seluruh pejabat di lingkungan Keluarga Besar Polri.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, selaku tuan rumah menyampaikan sambutan selamat datang kepada para undangan. “Sungguh suatu kehormatan dan kebanggaan atas kehadiran para undangan dalam acara ini. Atas nama Kepolisian RI, kami haturkan selamat datang dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan,” ucapnya.
Menurut Kapolri, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh keutamaan dan keistimewaan, serta mempunyai sarana pendidikan dan pembinaan yang luhur, baik pembinaan spiritual, jasmani, sosial, maupun akhlak. “Tentunya dalam bulan yang mulai ini harus dijadikan wahana yang tepat bagi jajaran kepolisian dalam membangun dan mengembangkan sumber daya manusia Polri yang luhur serta memiliki kepribadian dilandasi akhlakul karimah,” harapnya.
Lebih lanjut Kapolri mengatakan bahwa kegiatan tersebut juga sebagai momentum tepat bagi jajaran Polri untuk melakukan introspeksi terhadap penampilan yang di lakukan dalam melayani masyarakat, khususnya dalam menyikapi dinamika dan gangguan keamanan di masyarakat serta tuntutan masyarakat dalam memenuhi panggilan dan kinerja Polri. “Di samping itu, rasa persatuan dan kesatuan di antara umat yang menjadi pondasi utama dalam melakukan komunikasi,” katanya.
Kegiatan tersebut juga diisi cerama agama yang disampaikan oleh Anwar Sanusi. Dalam kesempatan itu ia menyitir sebuah hadits yang mengatakan bahwa barang siapa pada siang harinya berpuasa, dan pada malam harinya memadatkan dengan ibadah-ibadah qiyamul lail, maka segala dosanya akan diampuni oleh Allah SWT,” terangnya.
Sedangkan dalam hadis lain, menurut Anwar Sanusi, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa mereka yang lulus madrasah ramadhan akan semulia dan sesuci bayi. “Kenapa harus bayi? Karena bayi tidak sombong, bayi juga tanpa dosa. Dan, akhlak yang paling dibenci Allah SWT adalah kesombongan. Karena sebab itu iblis diusir dari surga. Karena sombong itu pula Fir’aun ditenggelamkan di laut merah,” jelas Sanusi.
Selain itu, menurut Anwar Sanusi, buah ramadhan akan membuat tidak serakah. Serakah, menurutnya, adalah penyakit yang tidak cukup dengan apa yang dia miliki. “Sebenarnya ini hal yang wajar karena bisa mendorong dinamika, tetapi bisa menjadi berbahaya kalu tidak dilakukan dengan bimbingan iman,” tegasnya.
Lebih lanjut Anwar Sanusi mengatakan bahwa Ramadhan juga bisa menghilangkan sifat hasad. Mengutip pendapatnya Imam Ghozali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, Sanusi mengatakan bahwa pendengki dengan setan tidak punyi jarak. Bahkan dalam Al-Quran, menurutnya, Allah SWT sangat menghendaki persaudaraan, maka semua sifat yang merusak persaudaraan dilarang dalam Islam.
Ramadhan juga bisa membuat orang memiliki sifat ikhlas. Menurut Sanusi, cahaya Ilahi tidak akan memancarkan sinar dari hati yang penuh dengan dendam. “Nur Rabbani tidak dapat mematuhi dari jiwa yang penuh dengan dendam kesumat. Cahaya ilahi, Nur Rabbani, hanya bisa memancar pada hati yang bekerja berlandaskan keikhlasan,”jelasnya. (Shohibul Umam/mh)