Jakarta, MK Online - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Moh. Mahfud MD menghadiri buka puasa bersama di kediaman Aksa Mahmud, Wakil Ketua MPR 2004-2009, di Jakarta, Rabu (10/8). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ini dihadiri banyak tokoh nasional seperti Ketua PPATK Yunus Husein, dan para tokoh KAHMI lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mahfud MD diminta menyampaikan tausiyah sembari menunggu waktunya berbuka puasa. Dalam tausiyahnya, Mahfud MD mengatakan bahwa puasa ditujukan hanya untuk orang yang beriman supaya bertaqwa. Oleh sebab itu, kata dia, beriman belum tentu bertaqwa, dan ketaqwaan itu adalah hidup berhati-hati.
Mahfud MD mengutip jawaban Nabi Muhammad SAW saat menjawab pertanyaan sahabat menganai definisi taqwa. Menurut Nabi, taqwa itu ada dalam hati. “Sedangkan saat ini definisi taqwa berubah, yaitu menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya. Itu tidak ada pada zaman Nabi. Definisi tersebut hanya ada pada zaman modern,” jelasnya.
Untuk lebih memahami arti taqwa, Mahfud MD juga menceritakan bahwa pada suatu ketika ada beberapa sahabat yang berdiskusi tentang definisi dari taqwa? Sahabat itu, menurut Mahfud MD, mengibaratkan pada suatu malam yang gelap ada seseorang yang berjalan pada suatu tebing yang terjal yang memungkinkan dia bisa jatuh. “Lalu sahabat itu bertanya, apa yang kamu lakukan? Saya akan berjalan dengan sangat hati-hati. Dan, itulah taqwa,” jelasnya.
Sedangkan menurut Al-Quran, kata Mahfud MD, taqwa itu gampang, yaitu hidup selalu berhati-hati, hidup selalu berhitung. “Apakah yang saya lakukan ini benar apa tidak? Dan, semua itu akan terwujud dan gampang dilakukan, kalau kita melakukannya dengan sungguh-sungguh,” jelasnya.
Mahfud MD menekankan arti pentingnya kehati-hatian dengan mengatakan bahwa banyak orang-orang terperosok dengan hidup tidak hati-hati, banyak orang-orang yang hidupnya tidak tenang karena hidupnya tidak hati-hati. “Coba bayangkan Anda mempunyai jabatan tinggi, mempunyai uang banyak, tetapi Saudara tidak tenang, semuanya tidak ada gunanya, itu akan hambar. Lebih baik kita hidup biasa-biasa saja, daripada kita terlanjur melakukan yang salah, karena tidak hati-hati,” katanya.
Sesungguhnya orang yang melakukan taqwa, menurut Mahfud MD, tidak akan takut melakukan sesuatu, dan orang yang dalam hidupnya beriman dan beristiqomah, maka tidak akan cemas dalam hidupnya. “Jika kita bertaqwa, Allah akan mengirimkan malaikat-malaikatnya supaya kita tidak takut dalam menjalankan sesuatu. Jadi, orang yang bertaqwa itu tidak akan pernah takut,” ucapnya. (Shohibul Umam/mh)