Jakarta, MKOnline - Para peserta Lomba Debat Konstitusi Antar Perguruan Tinggi Tingkat Nasional 2011 diharapkan tidak semata-mata menjadi juara lomba. Lebih dari itu, untuk jangka panjang, lomba debat konstitusi menjadi ajang berbagi pengetahuan, ilmu, pengalaman, dan lainnya.
“Argumentasi yang diajukan oleh lawan kita berdebat, itu juga merupakan ilmu. Lebih jauh dari itu, Mahkamah Konstitusi berharap agar adik-adik mahasiswa menjadi generasi penerus bangsa, calon-calon pemimpin masa depan bangsa. Bisa saja suatu saat adik-adik mahasiswa menjadi hakim konstitusi, kemungkinan itu ada,” ujar Sekjen MK Janedjri M. Gaffar saat memberi sambutan sebelum Technical Meeting Lomba Debat Konstitusi Antar Perguruan Tinggi Tingkat Nasional 2011, pada Rabu (28/6) malam di aula Gedung MK.
Janedjri melanjutkan, bahwa ajang lomba debat konstitusi antar perguruan tinggi hendaknya diposisikan sebagai ‘kawah candradimuka’, bertujuan untuk mengasah ilmu pengetahuan yang selama ini didapat di bangku kuliah.
“Selain itu, ilmu itu bisa didapat dari mana saja, antara lain dari persidangan MK. Adik-adik mahasiswa bisa belajar dari para ahli dalam sidang pengujian UU. Minimal untuk lebih cinta dengan bidang hukum. Misalnya dengan Pak Fajrul Falaakh, Pak Saldi Isra dan lainnya,” kata Janedjri yang juga merasa prihatin karena fasilitas video conference di sejumlah perguruan tinggi nasional ternyata kurang dimanfaatkan secara maksimal oleh para mahasiswa.
Acara Technical Meeting Lomba Debat Konstitusi Antar Perguruan Tinggi Tingkat Nasional 2011 pada prinsipnya adalah untuk memberi penjelasan mengenai teknis pelaksanaan, tata cara, serta hal-hal terkait dengan lomba debat konstitusi. Technical meeting tersebut dipimpin oleh Saldi Isra selaku ketua, didampingi dewan juri lainnya, antara lain Kurnia Warman, Zainal Arifin Mochtar. I Dewa Gde Palguna. Dalam technical meeeting itu diadakan acara pengundian untuk menentukan grup para peserta lomba.
Sedangkan perguruan tinggi yang hadir seluruhnya berjumlah 24 perguruan tinggi, antara lain Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Pelita Harapan, Unika Atma Jaya, Universitas Pancasila dan lainnya untuk mengikuti babak penyisihan pada Rabu (29/6) hingga meloloskan 8 perguruan tinggi yang akan berlaga pada babak perempat final pada Kamis (30/6). Sedangkan grand final lomba debat konstitusi dijadwalkan pada Jumat (1/7) di Gedung Mahkamah Konstitusi.
Sebagai informasi, Lomba Debat Konstitusi Antar Perguruan Tinggi Tingkat Nasional 2011 merupakan tahun keempat yang dilaksanakan Mahkamah Konstitusi, dalam rangka memperingati ulang tahun Mahkamah Konstitusi yang jatuh pada 13 Agustus. Tahun ini MKRI sudah menginjak usia ke-8. Selain lomba debat konstitusi, MK juga menyelenggarakan lomba cerdas cermat tuna netra tingkat SLTP, lomba mood court antar perguruan tinggi, lomba foto jurnalistik, dan sebagainya. (Nano Tresna A.)