Jakarta, MKOnline - Dalam kebebasan berdemokrasi dan berekspresi diharapkan agar seluruh komponen bangsa Indonesia memperkokoh karakter nasional sebagai jati diri bangsa. Demikian isi sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Tifatul Sembiring yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi Janedjri M. Gaffar selaku pembina upacara dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional pada Jumat (20/5) di halaman Gedung MK. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada 2011 ini mengangkat tema "Dengan Semangat Hari Kebangkitan Nasional ke-103 Tahun 2011, Kita Wujudkan Kebangsaan yang Berkarakter, Bersatu, dan Berdaya Saing Menuju Masyarakat yang Sejahtera".
"Jika dihitung dari titik awal kebangkitan nasional tahun 1908, maka pada tahun 2011 ini, kita sudah lebih dari 100 tahun berproses dalam kesadaran kebangsaan untuk menjadi bangsa yang memiliki identitas dan jati diri dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wajah dan corak ke-Indonesia-an tentunya telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan,"urai Janedjri di hadapan para pegawai MK yang mengikuti upacara tersebut.
Oleh karena itu, lanjut Janedjri, dalam rangka tetap menjaga konsistensi nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu, tentunya sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, bangsa Indonesia tidak boleh lengah dan lupa akan makna hakiki nilai-nilai kebangsaan tersebut, khusunya dalam menyikapi dan menghadapi era perubahan dan kemajuan yang secara terus-menerus terjadi.
"Peringatan Harkitnas yang ke-103 pada tahun 2011 menjadi penting karena nilai-nilai kebangsaan yang dipelopori oleh para pendahulu melalui Boedi Oetomo, harus menjadi energi bagi langkah perjuangan kita ke depan," tuturnya.
Dalam kebebasan berdemokrasi dan berekspresi, terang Janedjri, diperlukan upaya untuk mengokohkan karakter nasional yang merupakan jati diri bangsa. "Khususnya bagi generasi muda, yang diharapkan dapat menjaga semangat persatuan dan kesatuan dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga bangsa Indonesia sejajar dengan negara-negara maju lainnya," tandas Janedjri. (Lulu Anjarsari/mh)