Mahasiswa Ilmu Perpustakaan UNS Kunjungi MK
Jumat, 13 Mei 2011
| 08:05 WIB
Kepala Pusat Penelitian dan Pengkajian MK Noor Sidharta didampingi Hanindyo Staf Perpustakaan MK saat menerima kunjungan dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Rabu (11/5) di Lantai 4 Gedung MK.
Jakarta, MKOnline - Membangun perpusatakaan Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai tempat rujukan bagi para pencari buku terutama ilmu hukum, khususnya Ilmu Hukum Tata Negara. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi Janedjri M. Gaffar ketika menerima kunjungan dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta, pada Rabu (11/5).
“Memang komitmen MK untuk mendirikan perpustakaan MK sebagai rujuakan bagi para pencari buku hukum. Dan untuk melengkapinya, pada 2011 ini, akan dibangun Pusat Dokumentasi Sejarah Konstitusi,” jelas Janedjri di hadan sekitar 63 mahasiswa D3 FISIP Ilmu Perpustakaan UNS.
Menurut Janedjri, pembangunan Pusat Dokumentasi Sejarah Konstitusi dilatarbelakangi dengan sejarah konstitusi Indonesia yang terpencar, padahal Konstitusi merupakan sumber hukum yang tertinggi di Indonesia. “Pusat Dokumentasi Sejarah Konstitusi ini nantinya akan dibangun menyatu dengan Perpustakaan MK di lantai 5. Pusat Dokumentasi Sejarah Konstitusi akan berisi diorama, audio visual dan naskah (display),” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengkajian MK Noor Sidharta mengungkapkan jika dibandingkan dengan lembaga peradilan lain, MK memiliki nuansa pengetahuan yang kental. Menurut Sidharta, hal ini terkait dengan empat kewenangan serta satu kewajiban yang dimiliki MK. “Kewenangan MK tersebut antara lain melakukan pengujian UU terhdapa UUD 1945, memutus pembubaran parpol, mengadili sengketa lembaga negara yang kewenangannya diatur dalam UUD 1945, menyelesaikan sengketa hasil pemilihan umum, dan memutus perkara impeachment Presiden dan/atau Wakil Presiden,” jelasnya.
Sidharta menuturkan Perpustakaan MK berdiri sejak 2003, ketika MK masih berada di Jalan Medan Merdeka Barat No.7. Ketika itu, lanjut Sidharta, Perpustakaan MK hanya terdiri dari lima rak buku dengan koleksi buku sekitar 800 buku. “Pada tahun 2005, menambah koleksi sebanyak 600 buku. Sedangkan dari 2006 sampai dengan 2010 menambah menjadi 16.374 buku. Pada 2007, ketika gedung baru MK difungsikan, Perpustakaan MK menempati lantai 5 dengan luas sekitar 1.4320 m²,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Sidharta menyampaikan tentang kedudukan dan fungsi serta pengelolaan manajemen Perpustakaan MK. Para mahasiswa ini pun diberi kesempatan untuk mengunjungi Perpustakaan MK dan melihat kegiatan sidang di Ruang Sidang MK. (Lulu Anjarsari/mh)