MK-UGM Rencanakan Gelar Sarasehan Nasional untuk Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila
Selasa, 19 April 2011
| 15:05 WIB
Sekjen MK Janedjri M. Gaffar bersama Tim Perumus Pusat Studi Pancasila Prof. Dr. Kaelan, Prof. Dr. Sudjito, dan Drs. Sindung Tjahyadi, M.Hum pada rapat Sarasehan Pancasila yang digelar di Hotel Gran Melia Jakarta (15/4).
Jakarta, MKOnline - Upaya pengawalan atas konsistensi kehidupan berbangsa berdasarkan Pancasila dirasa sangat penting. Karena itulah, hal tersebut menjadi landasan pikir Mahkamah Konstitusi yang pada Mei 2011 mendatang akan menyelenggarakan Sarasehan Pancasila bekerjasama sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Acara yang sedianya diselenggarakan pada 2-3 Mei 2011 tersebut bertajuk “Sarasehan Nasional 2011, Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Penegakan Konstitusionalitas Indonesia”. Menurut Sekjen MK Janedjri M. Gaffar, sarasehan ini akan mengupas strategi dan upaya memosisikan kembali nilai Pancasila sebagai orientasi pembudayaan kehidupan berkonstitusi.
Tim Perumus yang terlibat di antaranya Sindung Tjahyadi dari Pusat Studi Pancasila, Prof. Dr. Kaelan, Prof. Dr. Sudjito, dll. Sementara itu, narasumber yang direncanakan mengisi sarasehan ini di antaranya Ketua MK Mahfud MD, Dr. Harjono, Prof. Dr. Franz Magnis Suseno, Dr. Akil Mochtar, Dr. Artidjo Alkostar, serta Prof. Dr. Kaelan dan Prof. Dr. Sudjito sendiri.
Prof. Dr. Kaelan mengatakan penghayatan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menjadi tantangan kita saat ini sebagai bangsa. “Bangsa ini telah menyepakati staatsfundamentalnorm sebagaimana dirumuskan dalam sistem nilai Pancasila, namun banyak perundang-undangan sekarang yang aspek perumusan dan penyusunannya tidak merujuk pada itu, karena itu Sarasehan yang telah kali kedua diselenggarakan ini penting untuk menggugah kembali kesadaran kita atas penghayatan tersebut,” katanya di Jakarta.
Sementara itu, Prof. Dr. Sudjito mengatakan perlunya ada pemahaman yang utuh tentang konstitusi. “Kita butuh pendekatan holistik, bukan parsialistik, karena itu setiap kegiatan harus selalu dalam bingkai Pancasila. Kekuatan hukum progresif itu bersumber dari Pancasila. Hati nurani kita dihadapkan pada penghayatan nilai-nilai Pancasila,”kata guru besar UGM ini.
Sarasehan ini rencananya akan mengundang 750 orang dan diselenggarakan di Yogyakarta, Mei mendatang. Namun, saat ini Tim Perumus dari MK dan UGM telah bekerja untuk mempersiapkan acara tersebut. (Yazid/mh)