Ketua MK: âKH. Wahid Hasyim Sosok yang Mengembangkan Toleransi Kehidupan Berbangsa dan Bernegaraâ
Sabtu, 09 April 2011
| 21:01 WIB
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD pada âPeringatan Satu Abad KH. A. Wahid Hasyimâ dan peresmian pembuatan film âCahaya Timur Soko Guru Wahid Hasyimâ di Sasana Amal Bhakti, Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (8/4).
Jakarta, MKOnline - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan, diresmikannya pembuatan film “Cahaya Timur Soko Guru Wahid Hasyim” diharapkan bermanfaat bagi generasi mendatang di Indonesia, agar secara komprehensif mengetahui tokoh bangsa itu. Karena KH. A. Wahid Hasyim dikenal sebagai tokoh yang membuka jembatan ilmu umum dan ilmu agama sebagai satu kesatuan, sehingga tidak ada lagi dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum.
“Hasilnya sekarang banyak santri yang maju, menguasai berbagai pengetahuan,” ungkap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD pada “Peringatan Satu Abad KH. A. Wahid Hasyim” dan peresmian pembuatan film “Cahaya Timur Soko Guru Wahid Hasyim” di Sasana Amal Bhakti, Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (8/4) sore.
Selain itu, kata Mahfud, Wahid Hasyim juga merupakan tokoh yang mengembangkan toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Kita sebagai bangsa perlu mengangkat kembali sosok pendiri negara ini. Kita tahu Wahid Hasyim sebagai salah satu tokoh bersama Bung Karno dan lain-lain,” ujar Mahfud.
Sementara itu Puteri KH A. Wahid Hasyim, Aisyah Hamid Baidhowi sebagai Ketua Panitia Peringatan Satu Abad KH. A. Wahid Hasyim, mengatakan bahwa peringatan digelar dalam berbagai agenda, mulai dari seminar, diskusi ilmiah hingga pengajian umum. “Kita memang mengagendakan acara di berbagai kota,” tutur adik kandung KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.
KH. A. Wahid Hasyim juga menjadi salah seorang founding fathers Indonesia dan menjadi pejuang politik sejak era penjajahan Belanda, Jepang, serta menjadi anggota BPUPKI dan perumus Pancasila, hingga menjadi Menteri Agama tiga kabinet (Kabinet Hatta, Kabinet Natsir dan Kabinet Sukiman). Beliau juga terkenal sebagai reformis dunia pendidikan pesantren dan pendidikan Islam Indonesia selain juga dikenal sebagai pendiri IAIN (Institut Agama Islam Negeri/sekarang UIN).
KH A. Wahid Hasyim lahir di Jombang, Jawa Timur, 1 Juni 1914 bertepatan 6 Rajab 1332 Hijriyah. Pada 8 Juni 2011 mendatang bertepatan dengan 6 Rajab 1432 H. Tokoh NU dan ayah kandung Gus Dur itu meninggal di Cimahi, Jawa Barat, pada 19 April 1953 di usia 38 tahun, dan dimakamkan di Tebuireng, Jombang. Jawa Timur, dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Beliau juga pernah menjadi menteri agama pada 1949-1952 dan pernah menjabat sebagai menteri negara dalam kabinet pertama Indonesia. (Nano Tresna A./mh)