Program – program Pembangunan Sulit Dilaksanakan
Bandung, Pikiran Rakyat (hal 2, 26/2/11).
Situasi pemerintah indonesia saat ini sudah terjebak didalam politik saling kunci didalam tubuh partai yang tergabung dalam koalisi. Akibatnya, pemerintah tidak dapat melangkah maju, karena setiap kebijakan harus dikompromikan dengan kepentingan elite-elite partai.
Hal itu dikemukakan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D. dalam diskusi yang berlangsung di aula Redaksi Pikiran Rakyat, Jumat (25/2). Turut hadir didalam diskusi itu Kepala Kanwil Kementrian Hukum dan HAM Jabar Nasir Almi, Pemimpin Umum Pikiran Rakyat H.Syafik Umar, Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat Budhiana, staf redaksi, dan tamu lainnya.
Menurut Mahfud, contoh paling nyata dari politik saling kunci itu adalah isu hak angket pajak yang digulirkan oleh Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera, yang tergabung di dalam koalisi pemerintah.
Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengancam akan melakukan reshuffle (perombakan) kabinet jika hak angket itu digulirkan. Namun, kata Mahfud, presiden masih ragu untuk melakukannya karena khawatir koalisi akan bubar.
Disatu sisi lain, partai politik pun mengalami kekhawatiran yang serupa. Mereka takut jika menteri menteri dari partainya tergusur dari kabinet, dan kepentingan mereka tidak terakomodasi di pemerintahan.” Akhirnya situasi politik dan pemerintahan jalan ditempat. Pemerintah sudah tidak sempat lagi untuk melaksanakan program-program pembangunan, karena disibukan dengan urusan politik, “ kata Mahfud.
Situasi itu sangat memprihatinkan, karena pemerintah, lembaga legislatif, dan partai politik akhirnya berkutat dengan kepentingan kepentingannya sendiri. Akibatnya, masyarakat menjadi terabaikan dan hanya bisa menjadi penonton.
Urus diri sendiri
Akan tetapi , kata Mahfud, rakyat indonesia masih memiliki banyak harapan untuk maju. Dengan kemunduran iklim politik dan kemandekan program program pembangunan, masyarakat masih dapat mengurusi kehidupannya sendiri.
“saya pernah berdiskusi dengan Jeffrey Winters (peneliti masalah politik indonesia dari Amerika Serikat-red), dia mengatakan, indonesia itu negara hebat. Tanpa kepemimpinannya politik yang baik dan tanpa pemerintahan yang kuat saja pertumbuhan ekonomi negara ini bisa mencapai 6,9 persen, “ kata Mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku sependapat dengan Winters. “memang kenyataannya seperti itu” Masyarakat kita bisa terus membangun dan menumbuhkan perekonomian, tanpa ada yang memimpin. Ibaratnya, kita ini sedang ada di pesawat yang sedang terbang, tetapi pilotnya tidur, “kata Mahfud.
Dalam pengantar diskusi, H.Syafik Umar mengatakan, kedatangan Mahfud M.D. ke Pikiran Rakyat merupakan bagian dari serangkaian diskusi menyambut ulang tahun Pikiran Rakyat ke-45.
Syafik juga memaparkan sekelumit sejarah Pikiran Rakyat, dan kontribusinya bagi pembangun masyarakat di jawa barat.
“ saya harap diskusi seperti ini selalu menjadi bagian dari kegiatan pikiran rakyat, agar masyarakat ikut mendapat pencerahan, “ kata Syafik. ( A-132)***