Jakarta, MK Online - Pengelola-pengelola negara kita, dalam kenyataannya, memang belum banyak didominasi orang-orang lulusan pendidikan Islam. Oleh sebab itu, ke depan, kalau Islam ingin maju dan menjadi tuan rumah di negara sendiri, maka lembaga-lembaga pendidikan Islam harus dipupuk dengan baik.
“Sehingga di masa depan tidak dikatakan orang Islam terbelakang dan tidak mampu mengelola negara. Di masa lalu kan kalau dianggap tokoh, misalnya tokoh negara, biasanya kalau orang Islam, kemampuannya dianggap minim dalam mengelola negara,” kata Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD kepada para wartawan, usai acara peresmian Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an Al-Hikam di Depok, Minggu (9/1).
Namun demikian, lanjut Mahfud, dengan adanya lembaga seperti Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an Al-Hikam yang mempertemukan antara ketentuan-ketentuan tekstual dengan kenyataan-kenyataan aktual di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka umat Islam harus siap menyelenggarakan dan memimpin negara ini di masa depan.
“Jangan dikira kalau orang lulusan pesantren lalu dianggap tidak mampu. Kenyataannya, begitu diberikan kesempatan banyak juga yang mampu,” ucap Mahfud.
Sementara itu pengasuh Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an Al-Hikam, A. Hasyim Muzadi mengatakan bahwa umat Islam memang harus dapat menganalisis setiap fenomena sosial yang secara langsung bersinggungan dengan kehidupan umat.
“Namun untuk menghadapi tantangan tersebut diperlukan upaya sadar mencetak kader-kader muslim potensial yang memahami ajaran Islam,” tambah Muzadi.
Acara peresmian Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an Al-Hikam, Depok, ini dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Menteri Agama Suryadharma Ali, pakar tafsir Qur’an M. Quraish Shihab maupun pakar tafsir Qur’an lainnya yang saat itu menyampaikan kuliah perdana pada Sekolah Tinggi tersebut.
Didirikannya Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an Al-Hikam, Depok, sebagai media untuk membina para kader penghafal Qur’an. Mereka telah menghafal Qur’an sebanyak 30 juz dan memiliki ijasah setingkat SMU. Selain itu Sekolah Tinggi ini bertujuan agar dapat mengembangkan potensi keilmuannya. (Nano Tresna A.)