Jakarta, MKOnline - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menjadi Keynote speaker dalam acara peluncuran buku yang berjudul “Orang Miskin Boleh Sehat” yang ditulis oleh Djoko Santoso, dr., SpPD-KGH, PhD yang berlangsung di Multi Purpose Hall, Elmi Hotel Surabaya, Minggu 14/11/10.
Dalam orasinya, Mahfud mengatakan bahwa politik kesehatan itu harus antisipatif secara massif, bukan pada teknik medis. Seseorang untuk mengerti politik kesehatan tidak perlu menjadi orang yang ahli kesehatan. Hal ini penting untuk diketahui para petinggi-petinggi di negeri ini.
Dalam hal ini Mahfud juga memberikan beberapa contoh-contoh ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat di sekitar terutama masyarakat yang tergolong dalam ekonomi lemah yang selalu menjadi korban dari politik kesehatan yang tidak terstruktur dengan baik di Indonesia.
“Hal ini juga menjadi pelanggaran hak-hak konstitusi apabila masyarakat seperti ini tidak dilayani dengan baik dan seharusnya. Dalam konstitusi sebuah negara, kesehatan adalah salah satu tujuan didirikannya negara ini” tegas Mahfud.
Ditambahkan pula dalam orasinya bahwa kesehatan adalah bagian dari politik konstitusi kita. Pemerintah wajib menyediakan fasilitas kesehatan secara wajar, dan hal ini harus dilaksanakan oleh negara. Garis konstitusi dan Undang-undang kesehatan sudah jelas, namun masih memiliki banyak permasalahan didalamnya seperti problem birokrasi. Korupsi juga menjadi masalah serius yang mempengaruhi kinerja dari birokrasi kesehatan.
Indonesia adalah negara yang paling lambat keluar dari krisis ekonomi, karena salah satu penyebab utamanya adalah masalah korupsi. Dalam bidang kesehatan, Mahfud menegaskan perlu adanya politik kesehatan yang terstruktur, karena problem kesehatan kita adalah sistem birokrasi yang korup, karena itu menjadi sulit mendirikan sistem negara yang baik. (ddy/mh)