Jakarta, MK Online - “Apa pun kedudukan Anda, pasti menghadapi berbagai macam ujian, baik yang tidak enak maupun ujian yang enak. Banyak orang yang dulunya sangat terkenal dan dihormati, karena tidak lulus ujian misalnya melakukan tindak pidana korupsi, sekarang dia harus meringkuk dalam penjara,” ungkap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dalam acara “Damai Indonesiaku” yang diselenggarakan TVOne, menjelang buka puasa di Masjid Al-Furqon, Bulevar Hijau Bekasi, Jumat (13/8).
Orang yang tidak lulus ujian, lanjut Mahfud, hidupnya tidak pernah tenang dan selalu resah. Mereka hidup selalu bersembunyi. “Bahkan ada orang yang lewat tengah malam, dia langsung kaget dikira polisi mencari dia. Padahal yang lewat petugas siskamling,” katanya setengah berseloroh.
Mahfud menjelaskan, dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang yang berkata beriman kepada-Ku, lalu orang itu istiqomah, menghadapi ujian apa pun tetap teguh.” Dengan demikian, ujar Mahfud, orang seperti itu tidak akan pernah merasa takut, khawatir dan hidupnya senantiasa tenang.
Dalam menyikapi ujian kehidupan, kata Mahfud, perlu kesabaran dari setiap manusia untuk menjalaninya. “Jawaban atas semua itu, salah satu kuncinya bagaimana menyikapi dengan sabar. Dalam arti, sabar jangan hanya diam, menerima apa adanya namun tetap bertindak dan mencari jalan keluarnya,” ucapnya.
Terkait pentingnya berlaku sabar, Mahfud menuturkan kisah radikal tentang kesabaran. Dahulu ketika Islam bermaksud menguasai Granada, Spanyol, para pasukan muslim yang berjumlah 7.000 orang dipimpin oleh Panglima Thariq bin Jiyad. Sementara tentara musuh jumlah mencapai sekitar 350.000 orang. Namun yang mengejutkan, Sang Panglima Thariq saat itu malah memerintahkan anak buahnya membakar kapal perang dan persediaan makanan kaum muslim.“Awalnya keputusan Thariq diprotes semua anak buahnya,” imbuh Mahfud.
Mahfud melanjutkan, dengan lantang Panglima Thariq mengatakan pilihannya satu-satunya untuk para pasukan adalah bersikap sabar. Tidak adanya kapal perang dan persediaan makanan, akan membuat para pasukan mempertahankan diri dan melawan musuhnya penuh kesabaran. Alhasil, berkat keyakinan dan keberanian Sang Panglima dan para anak buahnya, tentara muslim berhasil memenangkan peperangan itu dan menguasai Eropa selama ratusan tahun.
Sementara itu, Ustadz M. Subki Al-Bughury yang hadir dalam kesempatan itu, mengungkapkan masalah ujian kehidupan sudah terjadi sejak masa lampau, pada orang-orang terdahulu, termasuk dialami oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Sampai-sampai Rasululllah dan para sahabatnya mengatakan, “Kapan datang pertolongan Allah SWT?” Dan Allah pun menjawab melalui Firman-Nya: “Ketahuilah bahwa pertolongan Allah itu dekat.”
“Oleh sebab itu, ujian kehidupan merupakan kasih sayang Allah untuk menaikkan derajat manusia,” tandas Subki. (Nano Tresna A.)