Jakarta, MK Online - Ya, ini merupakan sebuah kisah tentang kemenangan yang tertunda. Setelah sempat menjadi juara ketiga pada tahun lalu, kini, Sekolah Luar Biasa (SLB) Bahari, Pandeglang, Banten berhasil menjuarai “Lomba Cerdas Cermat Konstitusi Bagi Siswa Tunanetra SLTP Tingkat Nasional” yang diselenggarakan oleh Mahkamah Konstitusi pada Sabtu (7/8) sore. Lomba yang bertempat di lobby Sidang Pleno Gedung MKRI tersebut digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-7 Mahkamah Konstitusi.
Setelah melewati tahap demi tahap perlombaan, akhirnya tim yang terdiri dari Sali dan Hermawati ini sukses menaklukkan tim lawan dengan skor yang tidak terpaut jauh, yakni 725 untuk mereka, 500 untuk Sekolah Luara Biasa Negeri A Padjajaran, Jawa Barat sedangkan 450 untuk Yayasan Samantha, Banten.
Di tengah-tengah perlombaan, Ketua Mahkamah Konstitusi, Moh Mahfud MD, diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kehormatan kepada para peserta. Pada kesempatan itu, Mahfud memberikan tiga pertanyaan.
“Setelah perubahan Undang-Undang Dasar 1945, maka UUD kita terdiri dari apa saja?” tanya Ketua MK tersebut. Dengan sigap, Grup B dari SLB Bahari langsung memencet tombol dan menjawab, “Pembukaan dan pasal-pasal,” jawabnya. Jawaban itu pun langsung ditanggapi oleh juru bicara dewan juri, Valina Singka Subekti, “seratus”. Yang langsung disambut dengan riuh rendah para penonton.
Selain itu, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi, Achmad Sodiki, juga diberikan keempatan untuk mengajukan pertanyaan kehormatan. Dalam pertanyaannya Sodiki menanyakan tentang bunyi Pasal 27 Ayat (2) yang kemudian dijawab benar oleh salah satu finalis.
Pada acara yang juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi, Janedjri M. Gaffar tersebut, Mahfud, berpesan kepada para peserta, bahwa siapa pun yang menang pada perlombaan kali ini, diharapkan bisa menyebarluaskan konstitusi dilingkungannya masing-masing. Karena ini merupakan salah satu tujuan MK mengadakan perlombaan cerdas cermat ini, yakni membangun budaya sadar konstitusi. “Hidup tanpa berkonstitusi akan mengancam bangsa,” tuturnya.
Adapun penyerahan hadiah kepada para pemenang, akan diserahkan pada saat acara puncak Hari Ulang Tahun Mahkamah Konstitusi pada Minggu (8/8) malam. Para juri dalam perlombaan ini berasal dari para akademisi dan Forum Konstitusi, mereka adalah Prof. Saldi Isra, Prof. Yuliandri, Prof. Kurnia Warman, Dr.Ali Safa’at, Dr. Valina Singka Subekti, serta Gregorius Seto Haryanto. (Dodi)