Jakarta, MK Online - Secara teoritis, Pemilihan Umum (Pemilu) adalah demokrasi itu sendiri. Semakin baik Pemilu maka semakin baik pula demokrasinya.
Demikian dikatakan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Moh. Mahfud MD, saat memberikan sambutan dalam Acara Pembukaan The 7th Conference of Asian Constitusional Court Judges/CACCJ (Konferensi ke-7 Hakim Mahkamah Konstitusi Asia), pada Selasa (13/7) di Istana Merdeka, Jakarta. Pada kesempatan yang sama, dilakukan pemukulan gong oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai tanda dibukanya secara resmi acara konferensi CACCJ tersebut.
Selanjutnya, dalam sambutannya, Mahfud mengatakan, konferensi ini mengangkat tema “General Election Law“. Maksud diangkatnya tema tersebut karena Pemilu merupakan unsur yang tidak terpisahkan dengan sistem demokrasi itu sendiri. Menurutnya, semakin berkualitas penyelenggaraan pemilu maka semakin berkualitas pula sistem demokrasi pada sebuah negara. Semakin demokratis sebuah negara, semakin mudah pula mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat.
“Isu yang paling penting adalah bagaimana menghubungkan pemilu dengan prinsip demokrasi. Yakni pemilu yang berkualitas bukan formalitas dan prosedural semata, tapi pemilu yang menerapkan nilai-nilai demokrasi yang substansial,” tegas Mahfud.
Mahfud menambahkan, dipilihnya tema tersebut dalam konferensi ini adalah untuk memunculkan gagasan pemilu yang berkualitas dan dapat menjawab tantangan strategis kebangsaan, tidak hanya bagi Indonesia semata, namun lebih dari itu, konferensi ini dapat menumbuhkan gagasan-gagasan solutif atas permasalahan di kawasan Asia bahkan dunia. Khususnya dalam konteks ketatanegaraan dan keberadaan Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga yudikatif.
“Saya mengharapkan dua hal, pertama, MKRI jadi tuan rumah yang baik untuk acara ini, dan kedua, acara ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga memberikan manfaat yang berhasil guna,” ujarnya saat mengakhiri sambutannya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Presiden SBY pun menyampaikan harapannya. Menurutnya, dengan adanya konferensi ini akan semakin meningkatkan kerjasama dan kemitraan Mahkamah Konstitusi dan lembaga sejenis di Asia, sehingga dapat menjawab tantangan dan menegaskan visi kebangsaan ke depan.
“Topik yang tepat, berwawasan ke depan dan relevan dengan gerak dinamika kebangsaan. Apalagi dalam forum ini para peserta dapat berbagi ide dan pengalaman tentang sistem , Undang-Undang, penyelenggaraan Pemilihan Umum, sesuai dengan sistem di negara masing-masing,” katanya.
Harapan tersebut tentu saja tidak berlebihan, karena konferensi ini dihadiri oleh delegasi Mahkamah Konstitusi dan Lembaga sejenis dari 26 negara serta beberapa delegasi dari organisasi internasional. Selain itu, meskipun konferensi ini secara eksplisit menyebutkan Asia, namun acara ini juga diikuti oleh perwakilan dari beberapa negara di luar Asia.
“Hadir pula beberapa negara dari kawasan Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika,” ucap Sekretaris Jenderal MKRI , Janedjri M. Gaffar dalam laporannya.
Jamuan Makan Sambut Para Delegasi
Pada malam sebelumnya, Ketua MK, Moh. Mahfud MD mengadakan jamuan makan malam untuk menyambut para delegasi dari 26 negara peserta The 7th Conference of Asian Constitusional Court Judges , Senin (12/7) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Acara makan malam tersebut juga dihadiri Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono.
Mahfud menuturkan, Indonesia merasa terhormat telah dipilih untuk menjadi tuan rumah perhelatan akbar bagi Mahkamah Konstitusi se-Asia tersebut. “An honour for Indonesia for being hosted for CACCJ and also being a place to announce the Declaration of Jakarta. We hope friendly atmosphere can building during the gathering,” papar Mahfud.
Acara makan malam tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat negara, di antaranya Menhukham Patrialis Akbar, Ketua Komisi Yudisial Busyro Muqqadas, Ketua Mahkamah Agung Harifin Tumpa, Anggota Forum Konstitusi serta Dosen Hukum Tata Negara dari beberapa perguruan tinggi. (Dodi/Koen)