Pasangan Suhandoyo-Kartika Hidayati (Sehati) yang kalah dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Lamongan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Gugatan diajukan karena adanya dugaan kecurangan pada Pilkada yang berlangsung Minggu, 23 Mei 2010 lalu.
Menurut Sekretaris Tim Pemengangan Sehati, Sugiono, gugatan diajukan Selasa (1/6) dan telah mendapatkan nomor registrasi perkara: 542/PAN.MK/V/2010, tertanggal 2 Juni 2010. “Kami tinggal menunggu jawaban Mahkamah Konstitusi apakah persyaratan-persyaratan gugatan kami dinyatakan lengkap dan gugatan disidangkan. Nanti akan kami informasikan lagi,” kata Sugiono yang saat ini, Rabu (2/6), masih berada di Jakarta.
Zainun Ahmad, juga dari tim pemenangan Sehati menuding bahwa pelaksanaan Pilkada Lamongan diwarnai politik uang. Dia menyebutkan, di beberapa tempat, terutama di wilayah selatan Kabupaten Lamongan, seperti Kecamatan Kembangbahu, Kecamatan Sugio, tim pemenangan pasangan tertentu membagi-bagi uang kepada warga pemilih.
Selain itu, juga terjadi sejumlah kecurangan lainnya, termasuk kelalaian pihak penyelenggara Pilkada yang mengakibatkan kekalahan pasangan Sehati. Di antaranya kotak suara dari Kecamatan Tikung dan Kecamatan Solokuro tidak terkunci dan tanpa segel. Selain itu terdapat surat suara yang telah tercoblos yang mencapai 7,7 porsen dari total 1.052,133 pemilih.
Zainun Ahmad yang juga anggota DPR RI dari daerah pemilihan Lamongan dan Gresik ini menyebutkan, bahwa berbagai kecurangan itu telah dilaporkan ke Panitia Pengawas Pemilu. ”Tapi, Panitia Pengawas, tampaknya kurang cepat kerjanya,” ujarnya.
Berdasarkan penghitungan suara yang kemudian ditetapkan oleh Komisis Pemilihan Umum Lamongan, terdapat selisih suara sekitar 2,5 persen antara pasangan Sehati (PDIP) dengan pasangan Fadeli Amar - Syaifuddin (Faham), yang didukung Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN dan PKB.
Pasangan Faham memperoleh suara 40,9 persen sedangkan pasangan Sehati 38,4 persen.
Adapun pasangan lainnya yakni Tsalis-Subagio (Sahabat ) mendapat suara di bawah 27 persen dan pasangan dari jalur independen Ongki Wijaya-Basir Sutikno (Obama) mendapat suara di bawah 17 persen.
SUJATMIKO,TEMPOINTERAKTIF.COM