Jakarta, MK Online - Ketua MK Moh Mahfud MD menerima delegasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Timur Tengah dan sekitarnya, Selasa (1/6/2010). Delegasi diwakili tiga orang yang kesemuanya adalah pelajar Indonesia yang pernah studi di Maroko. “Saat ini ketua PPI Timur Tengah berasal dari pelajar yang studi di Maroko,” kata salah seorang delegasi.
Tujuan mengunjungi Ketua MK adalah untuk bersilaturrahim sekaligus berencana mengundang Moh Mahfud MD dalam acara konferensi PPI Timur Tengah dan sekitarnya pada Agustus 2010 nanti. “Kami melihat peran MK di dalam negeri sangat signifikan dalam perkembangan peradaban dan kebangsaan di Indonesia. Karena itu, kami bermaksud mengundang Pak Mahfud untuk menghadiri konferensi kami,” urai Hatta, salah satu delegasi.
Namun sayangnya Mahfud MD segera memastikan bahwa pada bulan itu dirinya tidak mungkin keluar negeri. “Pada Juli-September ini, MK dipenuhi kasus-kasus pemilukada. Saya tidak bisa menjanjikan hadir karena ada kesepakatan di antara hakim untuk tidak keluar negeri, jadi sepertinya tidak mungkin menghadiri acara anda,” terang Mahfud.
Dalam pertemuan, Mahfud MD dan para pelajar bercerita panjang lebar tentang situasi belajar di luar negeri, kuota beasiswa yang diterima di setiap negara di Timur Tengah, hingga situasi terkini negara-negara yang dijadikan tujuan belajar.
Menurut perwakilan PPI, jumlah pelajar di Maroko saat ini sekitar 50 orang. Sementara itu, menurut database yang ada, total mahasiswa di Timteng saat ini kurang lebih 10.000 orang. “Basisnya di Mesir dan Yaman, karena dua negara ini menjadi negara tujuan belajar yang diminati, terutama Mesir dengan Univ. Al Azhar-nya,” terang Hatta.
Meski menyiratkan tidak bisa datang, Mahfud MD memberikan alternatif nama-nama yang bisa diundang dalam acara Konferensi PPI, seperti Menteri Agama Suryadarma Ali, dan Menteri Pendidikan M. Nuh. Menurut Mahfud, dua orang tersebut lebih representatif dan relevan dengan program-program pembinaan mahasiswa di luar negeri. (Yazid)