2 Hakim Konstitusi Pensiun
Maruarar Cenderung Liberal, Mukhtie Lebih Teliti
Selasa, 05 Januari 2010
| 11:58 WIB
Jakarta - Dua hakim konstitusi pada Mahkamah Konstitusi (MK), Mukhtie Fadjar dan Maruarar Siahaan mulai hari ini pensiun dari jabatannya. Keduanya dikenal sebagai hakim konstitusi yang profesional dan memberikan konstribusi total terhadap putusan MK.
"Pak Maruarar merupakan hakim yang paling senior, tapi semangatnya paling muda. Meski banyak berkelakar, tapi paling memberikan sumbangan yang berarti buat putusan MK. Dan dia yang paling melawan arus di antara hakim yang lain, cenderung liberal," kata Ketua MK, Mahfud MD pada acara Syukuran Purnatugas di kantor MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa, (5/1/2010).
Menurut Mahfud, UU harus dianggap salah di mata Maruarar. Sedangkan oleh hakim yang lain UU selalu dianggap benar. Sehingga Maruarar selalu mencari-cari kesalahan-kesalahan yang ada dalam UU. Tapi akhirnya menjadi diskusi yang menarik.
"Tidak boleh ada sedetik pun UU di Republik Indonesia yang melanggar konstitusi," tambah Mahfud menirukan perkataan Maruarar ketika diskusi putusan.
Ada pun Mukhtie Fadjar, dikenal Mahfud MD sebagai hakim yang sangat teliti. Dalam membuat draft putusan, dia sangat teliti dari kalimat per kalimat dan koma per koma. Mukhtie juga dikenal sebagai hakim yang sangat profesional, independen, dan memberikan sumbangan putusan MK yang mutunya seperti yang telah diputus.
"Saya selalu mencatat, mengenang sebagai hakim yang sangat teliti. Saya menyebutnya sebagai kamus putusan MK. Karena selalu ingat terhadap putusan putusan yang dulu-dulu. Sehingga konsistensi putusan terjaga," pungkasnya.
Selasa, 05/01/2010
detik.com