Jakarta, MKOnline - Di bulan suci Ramadhan ini, hendaknya umat muslim terus meningkatkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Salah satu di antaranya adalah dengan membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isi Al-Qur’an itu sendiri. Bagaimanapun, Al-Qur’an adalah rahmat dan penyejuk bagi umat muslim. Selain itu, Al-Qur’an dapat menjadi penawar, obat terhadap semua persoalan kehidupan manusia. Demikian diungkapkan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Moh. Mahfud MD saat memberi sambutan acara Peringatan Nuzulul Qur’an dan Buka Puasa Bersama keluarga besar MK pada Rabu (9/9) sore.
Dikatakan Mahfud pula, Nuzulul Qur’an memberikan manfaat besar kepada umat Islam, dengan menghayati apa telah digariskan dalam Al-Qur’an yang mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang bathil. Dengan sering membaca Al-Qur’an dan mengamalkan, dapat meningkatkan keimanan seseorang. Bahkan, ungkap Mahfud, dalam Al-Qur’an diatur prinsip-prinsip dalam menjalani kehidupan.
“Nuzulul Qur’an menjadi momentum untuk berkontemplasi menjadikan Al-Qur’an sebagai rahmat dan penyejuk bagi umat muslim,” ujar Mahfud.
Namun demikian, lanjut Mahfud, belakangan ia mengamati ada saja orang yang mengatasnamakan Al-Qur’an, tetapi justru membuat orang takut. Dalam hal ini, ia mencontohkan teroris yang terkadang mengatasnamakan Islam, tapi perbuatannya justru keliru dan merugikan orang yang tak bersalah, misalnya melakukan pemboman dengan mengatasnamakan jihad.
“Tindakan orang seperti itu malah membuat orang menjadi takut,” kata Mahfud di hadapan para pegawai MK dan tamu undangan yang hadir. Dalam kesempatan itu hadir sejumlah petinggi MK, antara lain Sekjen MK, Janedjri M. Gaffar, Hakim Konstitusi seperti Abdul Mukthie Fadjar, M. Akil Mochtar, Harjono, Maria Indrajati, Maruarar Siahaan dan lainnya.
Acara Peringatan Nuzulul Qur’an dan Buka Puasa Bersama Karyawan MK dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an serta saritilawah. Setelah sambutan dari Ketua MK, dilakukan penyerahan bingkisan lebaran kepada karyawan oleh Ketua MK secara simbolis.
Suasana kekeluargaan yang begitu akrab pada acara itu semakin meriah dengan tampilnya KH Nuril Huda yang memberikan ceramah seputar Ramadhan dan topik-topik Islam lainnya, yang disampaikan dengan gaya humor namun tetap bermakna. Diantaranya, dikupas bagaimana kehidupan sehari-hari Rasulullah dalam menghadapi kaum musyrik, dengan cara lemah lembut dan begitu santun.(Nano Tresna A.)