Mahkamah Konstitusi (MK) ialah balai agung untuk menguji peraturan yang bertentangan dengan UUD 1945. Demikian yang disampaikan Hakim Konstitusi Maria Farida Indrati ketika menerima kunjungan Duta Baca Anak dan Remaja dari 25 provinsi se-Indonesia, Senin (23/3), di gedung MK.
Pada kesempatan itu, Maria menjelaskan mengenai landasan awal dibentuknya MK. Papar Maria, terbentuknya MK didasari oleh kebutuhan negara Indonesia akan lembaga yang melindungi konstitusi. “Saat era pemerintahan Abdurahman Wahid, dirasa kebutuhan akan sebuah lembaga konstitusi cukup besar mengingat saat itu Indonesia akan kembali pada trias politica,” ujar Maria.
Maria juga membahas mengenai fungsi dan kedudukan MK yang tertuang dalam pasal 24 UUD 1945. Kewenangan MK, antara lain, menguji undang-undang terhadap UUD 1945, menyelesaikan sengketa pembubaran partai politik, mengadili sengketa lembaga negara yang kewenangannya diatur dalam UUD 1945, menyelesaikan sengketa hasil pemilihan umum, serta berkewajiban memutus pendapat DPR perihal dugaan pelanggaran konstitusi oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden.
Maria terlihat antusias menyambut kedatangan para duta cilik ini. Ia pun menuturkan tentang hobinya mambaca buku. Kegiatan membaca bagi Maria adalah kegiatan yang tidak akan pernah usai. “Buku itu adalah guru yang paling bagus. Maka ketika pada tahun 1996 rumah saya terkena banjir hampir 2.5 meter, saya berusaha menyelamatkan nyawa saya bersamaan dengan buku-buku saya,” kisahnya.
Begitu ditanya mengenai tips menjadi hakim yang dapat memutuskan dengan cepat dan tepat, Maria menjelaskan kuncinya adalah membaca. “Oleh karena itu, jika tidak bersidang biasanya para Hakim Konstitusi menghabiskan waktu dengan membaca berbagai referensi yang berkaitan dengan persidangan yang akan digelar,” jelasnya.
Maria juga menyayangkan masih banyak masyarakat yang masih awam terhadap MK. Diakuinya kurangnya sosialisasi dan kurangnya minat baca masyarakat Indonesia yang rendah membuat keberadaan Mk terasa asing di masyarakat. “Padahal MK sudah mempublikasikan segala putusannya dan mensosialisasikan baik melalui situs, buku, jurnal hingga majalah,” ujarnya.
Menutup kunjungan, salah seorang peserta dari Nusa Tenggara Barat mempersembahkan lagu berjudul “You Raise Me Up” yang dipopulerkan oleh Josh Groban. Dengan antusias, Maria juga ikut bernyanyi di depan seluruh duta baca untuk mencerdaskan bangsa ini. (Lulu A.)
Foto: Dok. Humas MK/Yoga Adiputra