Wajah Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) Prof. Dr. Moh. Mahfud MD SH tampak berbinar ketika Erwan Widyarto, pemimpin redaksi Radar Jogja memaparkan ide untuk menerbitkan halaman khusus âGenerasi Konstitusiâ seminggu sekali. âBagus itu, kita akan dukung,â kata Mahfud.
Kunjungan Mahfud di kantor redaksi Radar Jogja, Rabu 19 November 2008, merupakan kunjungan pertama di kantor koran kelompok usaha Jawa Pos itu, sejak menjabat sebagai Ketua MKRI. Namun, dengan awak redaksi Radar Jogja, Mahfud bukannya tidak kenal. Mahfudbahkan akrab satu per satu personel wartawannya.
Mahfud memang punya kedekatan tersendiri dengan Radar Jogja sejak lama. Salah satunya, karena Mahfud sering menjadi narasumber berita sejak masih menjadi dosen. Artikel-artikel Mahfud pun masih kerap muncul di Radar Jogja. Maka, pertemuan kemarin bak pertemuan antara sahabat lama yang jarang berjumpa.
Kepada Mahfud, Ariono Lestari, direktur utama Radar Jogja Group memaparkan rencana baru Radar Jogja untuk menerbitkan halaman khusus bertema konstitusi. Nama sementaranya Generasi Konstitusi. âIni merupakan pengembangan rubrik Obrolan Konstitusi yang sudah berjalan dua bulan, hasil kerjasama Radar Jogja dengan Pusat Studi Hukum dan Konstitusi Universitas Islam Indonesia,â papar Ariono.
Menurut Ariono, sejak diterbitkan, rubrik tanya jawab Obrolan Konstitusi itu direspons banyak pembaca. âSurat yang masuk banyak. Pertanyaannya pun beragam. Nah yang menarik, kebanyakan surat berasal dari para pelajar dan mahasiswa,â jelas Ariono.
Respons itu mengilhami Ariono dan Erwan Widyarto untuk mengembangkan rubrik Obrolan Konstitusi menjadi halaman Generasi Konstitusi yang terbit sekali seminggu sebanyak empat halaman. âYang menggarap nantinya adalah para pelajar dan mahasiswa yang memiliki bakat jurnalistik dan memiliki perhatian pada perkembangan konstitusi di Indonesia,â jelas Ariono.
Karena halamannya cukup banyak, rubriknya pun akan sangat beragam. âAda laporan utama tentang isu konstitusi yang hangat. Ada diskusi buku bertema hukum dan konstitusi, ada tanya jawab, artikel bebas dan korespondensi anggota klub Generasi Konstitusi,â sambung Erwan sembari memperlihatkan dummy halaman barunya.
âInisiatif mengembangkan kehidupan berkonstitusi dari masyarakat inilah yang kami harapkan. Ini sekaligus menegaskan bahwa perhatian masyarakat terhadap kehidupan berkonstitusi tidak hanya terlihat pada makin banyaknya peminat jurusan hukum tata negara di berbagai universitas, tetapi juga sudah meluas hingga ke pengelola media massa. MK sangat mendukung upaya ini,â kata Mahfud.
Dalam waktu dekat, MK akan mengirimkan koleksi buku-buku bertema konstitusi untuk bahan diskusi Radar Books Club, komunitas penggemar buku yang membuat diskusi rutin mingguan serta difasilitasi dengan rubrik 1 halaman di Radar Jogja. âIni bagian dari bentuk dukung MK untuk memberi fasilitas kepada inisiatif masyarakat untuk memasyarakatkan konsep hidup berkonstitusi di Indonesia,â jelas Mahfud.
âNantinya kami akan kombinasikan program ini dengan program di Malioboro TV setelah mengudara,â sambung Adib Lazwar, direktur utama Malioboro TV (MBO TV) yang sedang mempersiapkan uji coba siaran itu.
Dukungan Hans Seidel Foundation
Doktor Ulrich Klingshirn, direktur Hans Seidel Foundation, menyatakan dukungannya terhadap rencana Radar Jogja menerbitkan halaman Generasi Konstitusi. âIni ide yang bagus. Kami siap bekerjasama,â kata Ulrich yang hadir dalam diskusi informal bersama redaksi Radar Jogja bersama Mahfud itu.
Hans Seidel Foundation yang bergerak pada pembangunan masyarakat demokratis itu menceritakan bahwa saat ini, yayasannya sedang bekerjasama juga dengan organisasi masyarakat untuk memberi pendidikan demokrasi di tingkat grass root yang berbasis di pedesaan. âProgram ini sejalan dengan yayasan kami,â kata Ulrich dalam bahasa Indonesia yang fasih.
Dalam waktu dekat, Ulrich juga akan mengirimkan buku-buku yang diterbitkan yayasannya untuk bahan pustaka Radar Jogja dan diskusi buku Radar Books Club. âAda beberapa buku yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia, ada juga yang masih dalam bahasa asing,â jelas Ulrich.
Menurut Ulrich, sangat tepat bila di Jogja ada media yang memiliki rubrik khusus tentang konstitusi. Sebab, Jogja merupakan kota pendidikan yang memiliki banyak pemikir besar. Dengan adanya media, pemikir-pemikir akan punya ruang yang lebih besar untuk melakukan edukasi masyarakat. âDatanglah ke kantor saya di Jakarta untuk mendiskusikan bentuk dukungan yang diperlukan,â kata Ulrich. (Joko Intarto/MKTV)
Foto: Dok. Humas MK/Yoga Adiputra