Makna Halal bi halal bisa dilihat dari dua aspek yang ingin dicapai. Pertama, saling menghalalkan berbagai persoalan yang terjadi di antara sesama manusia selama bergaul sebagai kawan atau saudara. Kedua, memulai kembali bekerja pada lapangan-lapangan yang halal dan benar yang sesuai menurut agama dan aturan perundang-undangan.
âUntuk itu, hari ini kita akan rela untuk saling memaafkan karena di dalam agama diajarkan setiap orang harus saling memaafkan. Dan kita tidak akan melakukan kecurangan-kecurangan dan korupsi di dalam bekerja,â pesan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Moh. Mahfud MD, dalam sambutan acara Halal bi Halal Keluarga Besar MK, Senin (6/10), di Aula Gedung MK.
Korupsi tidak hanya uang dan harta kekayaan negara, namun termasuk juga disiplin kerja. Pekerjaan disebut halal, lanjut Mahfud, manakala memenuhi kewajiban sesuai dengan waktu dan porsinya. Untuk itu, Ketua MK sudah memerintahkan Sekretaris Jenderal MK, Janedjri M. Gaffar, untuk mencatat pegawai-pegawai MK yang hari ini tidak masuk kerja dengan tidak sah supaya dikenakan tindakan disiplin. âKarena itu bentuk pelanggaran terhadap kerja-kerja yang halal,â jelasnya.
Meskipun begitu, Mahfud juga berpesan kepada para pegawai MK supaya tetap bekerja seperti biasa dan tidak perlu tegang. âSaya sudah sampaikan kepada Sekjen supaya bekerja secara proporsional menurut kewajiban kita. Bekerja masuk jam delapan, jam lima bubar. Tidak usah sampai jam sepuluh malam, jam sebelas malam. Tidak usah,â tegas Mahfud disambut gemuruh tepuk tangan pegawai MK.
Tetapi, di saat yang sama, Mahfud juga meminta para pegawai MK tetap mempertahankan produktifitas kinerjanya tanpa melampaui batas. âHal ini bukan berarti para pegawai MK boleh berleha-leha. Disiplin harus tetap ditegakkan dengan ketat, tetapi sesuai dengan waktu dan porsi yang disediakan menurut peraturan perundang-undangan. Itu saja,â jelas Mahfud.
Tak lupa, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia ini juga berpesan kepada para pegawai MK untuk tetap bekerja secara nyaman sehingga pekerjaan menjadi menyenangkan, bukan karena takut. âItu yang penting,â tukasnya.
Ukhuwah Islamiah
Halal bi halal bukan diartikan ukhuwah islamiah dalam arti membangun persaudaraan antar umat Islam semata. âPersaudaraan antar sesama umat Islam itu namanya ukhuwah bainal muslimin,â kata Mahfud.
Membangun ukhuwah islamiah artinya membangun persaudaraan islami baik antara sesama umat Islam dan umat non Islam. âHarus saling mendukung dan saling menghormati pada posisi masing-masing. Itu yang penting,â tegas mantan Menteri Pertahanan ini.
Ketahanan Indonesia sebagai bangsa, urai Mahfud, justru muncul karena rakyat Indonesia memiliki sifat inklusif yang tidak membedakan agama-agama tertentu. Sebagai sesama bangsa Indonesia, semua orang bersaudara. âIni bisa dijadikan modal untuk melawan radikalisme atau terorisme,â pesan Mahfud.
Apa arti silaturahmi dengan konstitusi? Konstitusi Indonesia, menurut Mahfud, bersifat inklusif, bukan negara agama. âUntuk itu, silaturahmi harus diartikan hubungan islami yaitu hubungan yang saling menghormati dan tidak menyinggung perasaan masing-masing karena masalah keyakinan tidak bisa didikte orang lain karena timbul dari hati,â ujar Mahfud sebelum mengakhiri sambutannya. (Wiwik Budi Wasito)
foto: Dok. Humas MK/Yoga Adiputra