Samak dianggap melanggar Pasal 267 konstitusi.
BANGKOK - Mahkamah Konstitusi Thailand memerintahkan Perdana Menteri Thailand Samak Sundaravej meletakkan jabatannya setelah terbukti bersalah melanggar konstitusi karena menjadi pembawa acara masak-memasak di televisi swasta. Sembilan hakim secara bulat meminta Samak mundur dari jabatannya.
Hakim juga memerintahkan para menteri di kabinet tetap bertahan di pemerintahan hingga anggota menteri yang baru terpilih. Samak divonis melanggar Pasal 267 undang-undang dasar dengan mendapat penghasilan dari sebuah firma produksi, Face Media, karena membawakan acara program masak-memasak Chim Pai Bon Pai (Merasakan dan Menggerutu) dan Yok Khayong Hok Mong Chao (Semua Siap Pukul 6).
Konstitusi melarang seorang perdana menteri memegang posisi dalam sebuah kerja sama dengan perusahaan atau sebuah organisasi bisnis dengan tujuan membagi keuntungan atau pendapatan, atau menjadi karyawan dari setiap orang atau lembaga.
Enam hakim mengatakan keterlibatan Samak sebagai pembawa acara istimewa secara konstitusi dianggap telah menjadi seorang karyawan dari produser program itu. Tiga lainnya mengatakan keterlibatan Samak bisa diartikan sebagai rekan bisnis.
Bukti menunjukkan bahwa Samak melanjutkan membawakan dua acara itu setelah ia menjabat perdana menteri pada Februari. Dia tetap menerima pendapatan, seperti biaya operasional. Dia terlibat pertunjukan yang didesain mencari keuntungan.
Kabinet Samak bisa tetap berjalan sebagai caretaker selama 30 hari hingga parlemen memilih perdana menteri yang baru. "Mahkamah Konstitusi setuju secara bulat bahwa Perdana Menteri Samak Sundaravej telah melanggar konstitusi, Pasal 267, karena itu pemerintahannya harus berakhir," demikian bunyi putusan itu.
Mahkamah menuding Samak telah berbohong kala mengatakan dia tak menerima uang dari televisi. Catatan pajak mengatakan dia terus menerima pembayaran. "Tersangka telah memalsukan bukti," ungkap hakim. Meski demikian, Samak tidak dilarang untuk tetap mengikuti pemilihan perdana menteri lagi dan partainya telah siap memilih kembali Samak.
"Pemimpin Partai Chart Thai, Banharn Silapa-archa, ada kemungkinan akan menjadi perdana menteri berikutnya," ungkap wakil ketua partai itu, Somsak Prissanananthakul. Dalam sidang kabinet sebelum keputusan mahkamah dibacakan, Samak meminta para anggota kabinetnya untuk tak mengkhawatirkannya. "Saya akan baik-baik saja, apa pun yang terjadi. Tak usah khawatir," kata seorang sumber The Nation mengutip pernyataan Samak.
Keputusan ini menjadi puncak dari aksi menentang pemerintahan Samak yang digulirkan Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) sejak akhir bulan lalu. Mereka menduduki kantor pemerintahan untuk memaksa Samak mundur dari jabatan.
Para demonstran yang menduduki kantor perdana menteri menyambut gembira keputusan mahkamah konstitusi. Namun, mereka menyatakan akan tetap bertahan di sana untuk sementara waktu. Para pendukung PAD, yang mengepung kompleks pemerintahan pada 26 Agustus dan kemudian mendudukinya, menolak meninggalkan kompleks itu hingga pemerintah benar-benar mundur.
"Kami akan tetap melanjutkan protes. Perdana menteri memang mundur, tapi masih ada kabinet. Saya tak yakin kabinet akan mematuhi hukum," kata pemimpin PAD Somsak Kosaisuk.BANGKOKPOST|THENATION|AFP|JULI HANTORO
Sumber: http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2008/09/10/Internasional/krn.20080910.141974.id.html