Jakarta - Setelah terpilih sebagai ketua Mahkamah Konstitusi (MK) mengalahkan incumbent, Mahfud MD akhirnya resmi dilantik sebagai Ketua MK. Jimly Asshiddiqie menyerahkan palu sidang kepada Mahfud. Tapi, yang janggal, saat menutup sidang, Mahfud hanya mengetukkan palu satu kali.
Upacara pelantikan dan pengangkatan sumpah Ketua MK dilakukan di Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2008). Upacara pelantikan ini dihadiri antara lain oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, Menteri Koordinator Polhukam Widodo AS, Ketua Komisi I DPR RI Theo L. Sambuaga, Wakil Ketua KPK Candra Hamzah, Alwi Shihab, dan beberapa pejabat TNI serta anggota DPR dan DPD lainnya.
Secara simbolik mantan ketua MK Jimly Asshiddiqie menyerahkan palu kepada ketua terpilih Mahfud MD. "Ini palu sebagai simbol peralihan langsung tanggung jawab, termasuk hak-hak dan kewajiban dari yang lama. Saya serahkan," kata Jimly seraya menyerahkan palu yang langsung diterima oleh Mahfud.
Terjadi insiden kecil dalam upacara pelantikan itu. Mahfud MD yang selaku ketua baru berwenang menutup sidang pelantikan hanya mengetok palu satu kali ketika menutup sidang. Padahal seharusnya tiga kali. Para hadirin sempat agak tercengang dengan aksi Mahfud itu. Namun Mahfud tetap melenggang begitu saja tanpa memperhatikan ketercengangan hadirin.
Jimly yang dikonfirmasi usai sidang hanya mengatakan, "Itu kesalahan teknis saja."
Dalam sambutannya Mahfud mengutip perkataan yang disampaikan oleh salah seorang sahabat Nabi, Abu Bakar As Siddiq, 15 abad yang lalu. Mahfud meminta agar dirinya dibantu jika benar dan diingatkan jika salah.
"Terngiang dalam ingatan saya perkataan Abu Bakar As Siddiq ketika beliau diangkat sebagai kholifah. Beliau mengatakan, apabila selama saya memimpin dianggap benar, maka tolonglah saya. Tapi kalau salah ingatkan saya," kata Mahfud.
Mahfud juga menegaskan, meskipun dirinya berasal dari parpol tertentu, namun dia akan tetap mempertahankan independensi dan imparsialitas MK.
"Karena latar belakang saya orang parpol, tidak harus sama dengan asal institusi (parpol). Hakim tidak bisa didikte siapapun. Ini lembaga kebanggaan. Kami menyadari tanggung jawab kami sangat berat," ujar mantan politisi PKB itu.
Upacara pelantikan itu dihadiri antara lain oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, Menteri Koordinator Polhukam Widodo AS, Ketua Komisi I DPR RI Theo L. Sambuaga, Wakil Ketua KPK Candra Hamzah, Alwi Shihab, dan beberapa pejabat TNI serta anggota DPR dan DPD lainnya.-Chairina Fatia- (sho/asy)
Sumber www.detik.com
Foto Dok Humas MK